Utama

Pandemi Corona, Judo Minta Minta Kepastian Pelaksanaan PON 2020

SERANG,jejakbanten.com – Pandemi virus corona atau Covid-19 yang terus masif penyebarannya, membuat cabang olahraga (cabor) judo was-was. Mereka pun meminta kejelasan soal pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua November nanti.

Pelatih Judo Banten, Haerviner mengatakan, hingga sekarang, atlet, pelatih, dan pengurus bingung bagaimana sebenarnya pertandingan PON XX/2020 Papua nanti. Apakah diundur atau tidak akibat pandemi.

“Sekarang atlet memang berlatih mandiri di rumah masing-masing. Tapi, tetap harus ada kejelasan, jadi atau tidak. Jangan sampai atlet sudah terus berlatih, malah saat mendekati ajang dibatalkan,” papar Haerviner kepada awak media.

Kepastian ini juga dibutuhkan, agar pelatih bisa menetapkan program latihan untuk mendapat peak performance (puncak penampilan) pada event PON XX/2020 Papua.

“Terus terang, sekarang semua berantakan karena seharusnya kita sudah masuk Persiapan Khusus. Di mana pejudo Banten menjalani Training Camp (pemusatan latihan) yang kami siapkan di luar Banten. Jadwal dan menu latihan harus diubah drastis menghadapi efek pandemi virus corona,” bebernya.

Dikemukakannya, dari empat atlet yang lolos yakni Dicky Zulfikar (kelas 55 kg), Amanah Nur Istiqomah (52 kg), Nadia Husnia (57 kg), Syerina (63 kg), diubah menu latihannya dengan lebih fokus pada menjaga daya tahan dan kualitas kebugaran tubuh.

Atlet Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON Banten menjalani latihan di rumah dengan metode latihan yang diberikan oleh pelatih. Setiap atlet berkewajiban menjalankan program latihan tersebut dan merekam kegiatan baik dalam bentuk foto maupun video.

Hasil rekaman latihan yang dijalani setiap hari dikumpulkan dan dikirim baik melalui whatsapp, cd atau bentuk lainnya setiap minggunya. Tujuannya, sebagai bentuk laporan kepada pelatih yang nantinya di kumpulkan dan dikirim ke Satgas Pelatda PON KONI Banten.

“Kendalanya atlet tidak bisa melakukannya dengan maksimal karena keterbatasan tempat latihan. Ini akan beda hasilnya jika latihan di padepokan,” tegas wanita yang juga pembina Padepokan Judo Satria Benteng itu.(jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *