Perserang Melempem di Stadion Maulana Yusuf
SERANG,jejakbanten.com – Tim Perserang gagal memanfaatkan laga kandang di Stadion Maulana Yusuf untuk meraih poin penuh di kompetisi Liga 2 musim 2022. Ini setelah Laskar Singandaru harus mengakui ketangguhan PSKC Cimahi dengan skor 0-1 saat keduanya berduel pada Minggu (18/9/2022).
SERANG – Tim Perserang gagal memanfaatkan laga kandang di Stadion Maulana Yusuf untuk meraih poin penuh di kompetisi Liga 2 musim 2022. Ini setelah Laskar Singandaru harus mengakui ketangguhan PSKC Cimahi dengan skor 0-1 saat keduanya berduel pada Minggu (18/9/2022).
Si Biru Langit (julukan Perserang) sebenarnya mendominasi jalannya pertandingan. Banyak peluang emas yang tercipta. Tercatat ada lima kesempatan emas yang mampu diciptakan Egi Melgiansyah dkk. Sayangnya semuanya gagal dikoversi menjadi gol.
Malahan Singa (julukan lain Perserang) kebobolan dimenit 32 lewat sundulan I Nyoman Sukarja usai memanfaatkan bola bebas di depan gawang Perserang yang dikawal Tb Saprudin. skor bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, baik Perserang maupun Laskar Sangkuriang (julukan PSKC) harus bermain dengan 10 orang, tepatnya dimenit 59 dan 60. Itu usai bek Laskar Singandaru Susanto diganjar kartu merah oleh wasit Bagus Kurniawan. Semenit kemudian giliran penggawa tengah Panser Cimahi (julukan lain PSKC) Ahmad Amin Agusti yang diusir karena mendapat kartu kuning kedua.
Setelahnya, Singa terlihat menguasai laga. Serangan dilancarkan dari sektor kanan maupun kiri. Terutama lewat aksi individual Chris Robet Rumbiak. Tapi, segala upaya tak membuat membuat Perserang menyamakan kedudukan. Apalagi PSKC diintruksikan oleh pelatih Joko Suliso untuk menumpulk lima pemain di daerah pertahanan alias ‘Parkir Bus’. Skor pun bertahan 1-0 untuk PSKC.
Pelatih PSKC, Joko Susilo mengaku puas. “Alhamdulillah kami mampu mencuri poin penuh di kandang lawan. Dan membuat tim mampu membalas kekalahan musim lalu yang tak pernah menang atas Perserang. Semuanya berkat usaha keras para pemain,” papar Joko.
Ia pun tak mempermasalahkan bila dicap Laskar Sangkuriang tak berkualitas karena menggunakan startegi ‘Parkir Bus’. “Itu startegi kami, yang penting poin penuh. Tak masalah kita menumpuk pemain di area pertahanan karena kita sudah unggul,” ucapnya.
Sementara Pelatih Perserang, Sabrun Hanafi merasa paling kecewa. “Dari empat duel yang sudah dilakoni, tim bermain paling bagus pada hari ini (kemarin,red). Mereka bermain berani walaupun ditekan. Masih berani pegang bola tapi bermain sepakbola ada faktor lucky. Nah lucky nya bukan sama kita tapi sama mereka,” jelasnya.
Lalu, dirinya mengungkapkan, kekalahan diderita lantaran Si Biru Langit tidak punya punya striker yang mumpuni. “Ketika saya datang, sudah merekrut dua penyerang. Tapi kurang maksimal, harus dicari solusi terbaik,” tuturnya.
Jelang tandang ke Semen Padang, dirinya menyatakan akan ada rotasi pemain. “Semoga kami bisa bangkit di sana dan ada rotasi pemain karena jeda waktu yang pendek,” pungkasnya.(ar/jb)