Bawa Pulang 2 Perunggu PON XX, Biliar Ingin Cari Pelapis
PAPUA, jejakbanten.com – Regenerasi diminta dilakukan oleh Pengprov Pobsi Banten mengingat atlet biliar Banten saat ini usianya terbilang senior. Rata-rata usia pebiliar adalah 40 tahun.
Dibutuhkan regenerasi atlet untuk menjaga agar prestasi biliar Banten ke depannya bisa lebih baik dan bersaing dengan pebiliar muda milik provinsi lainnya seperti asal Pulau Sulawesi dan Sumatera.
Pelatih biliar Banten Andreas Nataliano mengatakan berdasarkan pengamatan di PON Papua banyak provinsi lainnya yang menurunkan atlet usia muda pada nomor yang dipertandingkan di PON.
“Untuk kedepannya Banten harus meniru langkah provinsi lainnya yang berhasil mencetak atlet muda potensial untuk medulang medali emas,” jelasnya.
Meski demikian saat ini kekuatan biliar Banten masih diperhitungkan oleh semua provinsi lain seperti peraih dua medali perunggu Adhi Braja Falachi yang tampil di English Billiard – 250 Single dan Putrini Sianturi peraih medali perunggu nomor Pool Putri – 10 Ball Single serta pebiliar lainnya seperti Ari K Raya dan Ari Apriden.
“Banten saat ini perlu pelapis untuk atlet lama. Saya berharap dengan adanya pelapis ini maka potensi biliar akan lebih maksimal nantinya. Bahkan bisa meraih medali emas di PON 2024,” imbuhnya.
Selain menambah pebiliar muda, Andreas juga meminta Pengprov memperbanyak kejuaraan yang diharapkan menghasilkan atlet muda potensial yang berprestasi untuk dijadikan atlet pelapis sekaligus dididik menjadi calon penerus atlet Banten saat ini.
“Kita harus berpacu dengan waktu sebab saat ini sudah 2021. Jadi ada waktu kurang lebih 3 tahun memdatang untuk mempersiapkan PON 2024. Kejuaraan menjadi kunci mencetak atlet berprestasi untuk Banten,” tegasnya.
Setelah PON Papua ia bersama pihak terkait akan melakukan evaluasi terhadap tim. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan meraih medali untuk PON Aceh dan Sumatera Utara.
“Evaluasi ini untuk membuat kinerja kami semakin baik untuk mempersembahkan medali bagi Banten,” tutupnya. (adv)
