DaerahUtama

Disnakertrans Tetap Beri Pelayanan di Tengah Pandemi Covid-19

SERANG,jejakbanten.com – Kabupaten Serang saat ini masuk ke dalam zona merah pandemi virus corona atau Covid-19. Seluruh elemen pemerintahan, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyesuaikan cara kerjanya agar tetap bisa melayani masyarakat tanpa memberikan resiko penularan.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Serang, salah satu OPD yang menerapkan penyesuaian kinerja tersebut. Di bawah pimpinan H.R. Setiawan, SH, M.Si dan Sekretarisnya Diana Ardhianty Utami, SH, MM, Disnakertrans terus berusaha melakukan pelayanan dengan maksimal.

Sesuai tupoksinya, Disnakertrans tetap melayani permintaan kartu pencari kerja (AK-1)/ kartu kuning. Jika sebelumnya dalam satu hari bisa melayani sekitar 700 pencari kerja, namun karena Covid-19 di Kabupaten Serang semakin meluas, maka Disnakertrans memberlakukan aturan pembatasan yakni hanya melayani 100 pencari kerja. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi penumpukan antrean sehingga bahaya penularan virus tersebut bisa dicegah.

Kedatangan para pembuat kartu kuning ke kantor Disnakertrans pun hanya sebatas tandatangan dan cetak kartu. Sebab, nomor antrean dilaksanakan by online, begitupun dengan input data melalui website http://kartukuning.serangkab.go.id, selain itu pula bagi lulusan SMK se-Kabupaten Serang dapat melalui Bursa Kerja Khusus (BKK) di sekolah masing-masing.

“Tandatangan dan cetak kartu harus di sini (kantor Disnakertrans). Tidak bisa diprint sembarangan atau hanya discan saja,” papar Diana.

Saat mengantre di kantor, petugas Disnakertrans juga menerapkan aturan ketat sesuai protokol kesehatan yang berlaku. Sebelum masuk di periksa suhu badan, duduk harus berjarak, dan selalu menggunakan hand sanitizer.

“Selain melayani pembuatan kartu kuning, Disnakertrans juga tetap membuka mediasi jika ada perselisihan antara pegawai dengan pihak manajemen perusahaan. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan dan physical distancing. Dalam memberikan semua pelayanan, kami hanya berupaya yang terbaik untuk kesehatan bersama,” ucapnya.

Sementara terkait pelatihan ketenagakerjaan, Disnakertrans baru menyelenggarakan kegiatan untuk dua angkatan. Di Kecamatan Bojonegara dan Kecamatan Pulo Ampel, meliputi pelatihan menjahit dan otomotif. Setelah itu ada enam program lainnya namun terkena refocusing. Meskipun begitu, Disnakertrans tetap bekerjasama dengan Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Serang untuk melakukan pelatihan namun dikhususkan bagi mereka yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau dirumahkan.

“Bagi mereka yang memenuhi syarat, bisa mengikuti pelatihan pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, hand sanitizer, wastafel portable, dan face shield,” katanya.

Tidak hanya di bidang ketenagakerjaan, Disnakertrans juga tetap fokus di bidang transmigrasi. Seharusnya, pada tahun ini sebanyak 20 Kepala Keluarga (KK) diberangkatkan ke Sulawesi dan Kalimantan, namun karena ada pergeseran anggaran di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes) semuanya terpaksa dipending hingga tahun depan atau sampai pandemi selesai. “Tapi kita tetap melakukan pendataan kepada 20 orang tersebut untuk melihat animonya seperti apa,” jelasnya.

Kepala Disnakertrans, H.R. Setiawan membenarkan bahwa banyak agenda OPD pimpinannya yang hilang akibat dananya dialihkan untuk penanganan Covid-19.

“Meski demikian, perihal pelayanan terhadap masyarakat tetap dimaksimalkan. Selanjutnya, sedang mencari inovasi lainnya seperti apakah bisa menggelar pelatihan secara daring. Tapi, semuanya harus dikoordinasikan terlebih dahulu agar output yang diharapan terpenuhi,” pungkasnya.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *