DaerahUtama

Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Serang Capai 92 Persen

SERANG,jejakbanten.com – Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik atau BPS, Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Kabupaten Serang mencapai 92 persen. Artinya, tingkat kesetaraan gender atau kaum perempuan dan laki-laki sudah bagus.

“Alhamdulillah di Kabupaten Serang kalau dilihat dari IPG sudah mencapai 92 persen, jadi sudah bagus dan itu survei dari BPS,” ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Serang, Rachmat Maulana.

Hal ini disampaikan Rachmat Maulana usai membuka dan menjadi narasumber Lokakarya Kolaborasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang Bagian ll bertemakan ‘Mendukung Akuntabilitas Tata Kelola Desa Melalui Penguatan Partisipasi Perempuan’, di Aula Bappeda pada Kamis (30/12/2021).

Atas capaian IPG tersebut, pihaknya akan terus berupaya mendorong bagaimana pelibatan perempuan di seluruh sektor. Seluruh sektor itu, katanya, yang lebih diutamakan yakni di pemerintahan, politik dan pelayanan publik untuk berperan aktif sama dengan kaum laki-laki.

“Kabupaten Serang menunjukan posisi yang bagus, tinggal bagaimana kiprahnya perempuan. Kiprahnya terutama di level desa supaya bisa berbuat lebih banyak. Ini upaya kita mendorong kaum perempuan di tingkat desa menjadi isu yang kita dorong (pada diskusi tersebut),” ungkapnya.

Diketahui, lokakarya digelar PD ‘Aisyiyah Kabupaten Serang bersama USAID MADANI untuk meningkatkan peran kolaborasi dan sinergi para pihak dalam tata kelola desa. Kegiatan tersebut menyepakati fokus isu, pendekatan, peran, dan kontribusi para pihak, serta merumuskan langkah-langkah konkrit untuk penguatan partisipasi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan sektor swasta dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Serang.

Dalam sesi diskusi diisi oleh narasumber meliputi, Rachmat Maulana, Agus Salim, Ahli Anggaran Responsif Gender-Peneliti Senior Pattiro Banten dan Moderator Asep Fathudin, Koordinator Presidium Simpul Madani Serang.

Hadir juga Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Anas Dwi Satya Prasadya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Rudi Suhartanto dan perwakilan OPD terkait lainnya di Kabupaten Serang. Kemudian perwakilan OMS, akademisi, sektor swasta seperti ABM, Forum CSR, dan lainnya.

Field Coordinator MADANI Serang, Muslih Amin mengatakan, lokakarya mendiskusikan beberapa topik dari para pemangku kepentingan di Kabupaten Serang, termasuk prioritas daerah dan rencana kerja yang  terkait dengan isu transparansi tata kelola dana desa (membangun Daerah dari pinggiran), melalui peningkatan partisipasi masyarakat atau pemberdayaan perempuan desa (Mawar Desa).

Terutama, kaitannya dengan kebijakan program dan anggaran daerah dan para pihak di pemda yang memiliki peran utama dalam program isu terkait.

“Peran dan kontribusi OMS pada isu transparansi tata kelola dana desa, melalui pemberdayaan perempuan desa dan potensi kolaborasi dengan para pihak lainnya, untuk pencapaian tujuan di isu tematik ini,” jabarnya

Dirinya berharap, lokakarya dapat menjadi kesempatan kepada peserta untuk memberikan umpan balik terhadap pemaparan narasumber dan strategi yang dapat dikolaborasikan dengan program MADANI tahun kedua dengan Pemkab Serang. “Khusunya pada program peningkatan partisipasi perempuan dalam tata kelola desa,” terangnya.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *