DaerahPendidikanUtama

Jelang PTM di Kota Serang, Subadri Ushuludin Ingatkan Pentingnya Vaksinasi

SERANG, jejakbanten.com – Subadri Ushuludin Wakil Wali Kota Serang ungkapkan, vaksin selain sebagai bentuk ikhtiar untuk memutus mata rantai Covid-19, juga untuk siapkan gelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi sekolah.

Seusai memonitoring pelaksanaan vaksinasi siswa yang bertempat di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 23 Kota Serang, Wakil Wali Kota Serang, Subadri Ushuludin menyampaikan vaksinasi Covid-19 untuk siswa, selain untuk membantu pertahanan imun tubuh vaksin juga sebagai persiapan menuju Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

“Vaksin ini bentuk ikhtiar kita bersama agar selalu sehat, sedangkan bagi siswa untuk persiapan menunju PTM kembali,” ucapnya, kepada wartawan, Kamis (2/9/2021).

Progres vaksinasi siswa tahap pertama, kata Subadri sejauh ini sudah mencapai 47 persen, setiap harinya akan terus bertambah.”Vaksinasi siswa akan terus berjalan sambil menunggu mempersiapkan sekolah gelar PTM,” imbuhnya.

PTM bisa dilaksanakan tidak hanya berpatokan pada vaksinasi guru dan siswa saja, melainkan sekolah harus memikirkan alat-alat yang menunjang kegiatan pembelajaran nanti, pada masa Pandemi.

“Saat gelar PTM guru dan murid sudah divaksin, sekolah juga sudah siapkan protokol kesehatan (Prokes),” paparnya.

Kata Ia, kalau semua sekolah sudah siap sarana dan prasarana (Sarpras) dapat dipastikan 28 SMPN di Kota Serang akan dibuka pekan depan. “Yang perlu diperhatikan Sarprasnya agar saat pelaksanaan bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Salah satu siswa SMPN 23 Kota Serang, Putri Aulia mengaku tidak takut untuk divaksin, setelah divaksin pun Ia tidak merasakan gejala apa-apa.

“Setelah vaksin seperti biasa saja tidak ada epek samping yang saya rasakan,” ungkapnya.

Ketua OSIS SMPN 23 Kota Serang ini juga mengatakan, dirinya mau divaksin selain untuk meningkatkan imunitas tubuh, Ia juga ingin secepatnya masuk sekolah kembali dengan normal karena sudah terlalu lama belajar di rumah.

“Divaksin supaya bisa belajar di sekolah lagi, kalau dari rumah ada yang sulit dipahami karena terbatasnya interaksi,” pungkasnya. (fj/yd/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *