DaerahUtama

Lantik Ranting Jawilan, Wabup Serang Sebut di Era Digital Tugas Pramuka Berat

SERANG,jejakbanten.com – Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Serang Pandji Tirtayasa meminta kepada Pengurus Gerakan Pramuka Kecamatan Jawilan untuk mengedukasi masyarakat di era digital saat ini. Hal itu untuk menghindari masyarakat terjerumus dari berita bohong atau hoaks yang beredar di media sosial (medsos).

Hal tersebut disampaikan Pandji usai melantik Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran), Pengurus Kwartir Ranting (Kwarran) Kwartir Ranting Jawilan di Gedung PGRI Kecamatan Jawilan pada Kamis (13/1/2022).  “Yang pertama saya ucapkan selamat kepada Mabiran dan Kwarran, LPK Kwartir Ranting Jawilan periode 2021-2024 yang sudah dilantik,” ujarnya.

Wakil Bupati (Wabup) Serang ini mengatakan, bagi para pengurus sekarang tantangan ke depannya akan semakin berat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana pada masa-masa belum berkembang atau maraknya digitalisasi internet dan sebagainya gampang terjadi asimilasi atau pengaruh-pengaruh negatif dari dampak negatifnya.

“Tapi, banyak dampak positif dari digitalisasi itu, tapi dampak negatifnya juga tidak sedikit tergantung bagaimana warga mengkonsumsinya. Ada orang yang memanfaatkan digitalisasi, mengkonsumsi berita-berita negatif, situs-situs dewasa dan sebagainya,” katanya.

Oleh karenanya, hal tersebut menjadi tantangan yang tidak ringan bagi pengurus pramuka dalam rangka bagaimana membina generasi muda ke depan, itu yang dilaksanakan. “Tantangan ini berat, kalau konvensional tinggal pendekatan-pendekatan secara personal masih bisa,” ucapnya.

Namun untuk sekarang, menurutnya susah dan tidak mudah. Sebab, masyarakat lebih banyak percaya berita-berita di medsos. Terlebih, setiap orang bisa memproduksi berita, bisa berita benar bisa berita bohong.

Senada disampaikan Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Ranting Jawilan, Solihin. Dirinya mengajak kepada peserta didik agar memanfaatkan digitalisasi sesuai dengan pemanfaatannya untuk kepentingan pendidikan. Selain itu juga agar bisa menyaring hal-hal yang negatif untuk menghindari bahaya-bahaya dari digitalisasi yang sekarang lagi marak.

“Jadi intinya kita harus cerdas dalam memilih informasi digitalisasi, sedangkan yang namanya informasi zaman sekarang ini tidak bisa dihindarkan semuanya sudah bisa,” tuturnya.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *