DaerahUtama

Mahasiswa UGM Pasang Lampu Tenaga Surya dan Report Perkembangan Mangrove di Tanara

SERANG,jejakbanten.com – Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) terus melakukan inovasi-inovasi sejak angkatan ke I-IV. Ini sebagai tindak lanjut atas perjanjian kerja sama (PKS) antara UGM dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang.

PKS juga sebagai program pentahelix yang dilakukan Pemkab Serang yang merupakan konsep multi pihak dimana unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas dan media massa berkolaborasi serta berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama. 

Adapun terobosan yang dilakukan KKN-PPM Mahasiswa UGM periode IV Tahun 2023 di antaranya memasang Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan panel tenaga surya di Kecamatan Tanara dan report perkembangan mangrove di wilayah Pontang-Tirtayasa dan Tanara (Pontirta).

KKN-PPM Mahasiswa UGM periode IV Tahun 2023, Muhammad Bagus Hidayatullah mengatakan, yang dilakukan oleh pihaknya yakni lebih memerhatikan dengan berusaha untuk mengurangi ketergantungan listrik PLN dengan memasang lampu penerangan jalan umum tenaga surya. Berangkat dari latar belakang tersebut, pihaknya mencoba mengaplikasikan mulai dari infrastruktur yang sederhana salah satunya lampu penerangan jalan.

“Salah satu energi alternatif yang sangat mumpuni di Indonesia mungkin melingkupi spesifik di wilayah Kecamatan Tanara, Pontang dan Tirtayasa salah satunya tenaga matahari,” ucapnya, kemarin.

Oleh karenanya, kata Bagus, para mahasiswa menginisiasi untuk melakukan perakitan dan pemasangan lampu penerangan jalan berbasis panel surya guna mendukung infrastruktur yang ada di Tanara dengan menggunakan matahari. 

“Lampu tenaga surya bisa untuk mengurangi penggunaan listrik PLN dan meningkatkan efisiensi energi melalui energi terbarukan dari matahari,” terangnya.

Ia memaparkan, lampu jalan tenaga surya untuk fasilitas umum tersebut tersebar di 12 titik, yakni enam titik di Tanara dan enam titik lainnya di Desa Pedalaman sebagai upaya untuk tidak konsumsi lebih dari Listrik PLN. “Sedangkan untuk daya tahan tenaga surya bisa dalam satu malam full, dengan kekuatannya sekitar 10 watt atau sekitar selama 12 jam daya tahannya,” jelasnya.

Sementara mahasiswa lainnya, Muhammad Raihan Tifaldi menyampaikan  bahwa ada beberapa fokus program kerja (proker) KKN-PPM Mahasiswa UGM periode IV Tahun 2023 salah satunya permintaan dari Pemkab Serang adalah perkembangan mangrove. Nah, mangrove yang ada di wilayah Pontang, Tirtayasa dan Tanara sudah digalakkan sejak tahun 1987 yang kemudian digalakkan kembali pada tahun 2004 dan seterusnya sampai sekarang. 

“Akan tetapi tidak ada report terkait seberapa besar perkembangannya, dan di lokasi-lokasi mana saja yang berkembang dan lokasi yang rusak dan sebagainya untuk keberadaan mangrovenya,” katanya.

Makanya, pihaknya melaksanakan penelitian terkait perkembangan mangrove menggunakan citra satelit secara waktu atau multi waktu sejak tahun 1990, 1995 hingga tahun 2023, untuk melihat seberapa banyak mangrove-mangrove yang berkembang perwaktu. Selanjutnya akan diukur juga dampak jasa lingkungannya kandungan karbon yang tersimpan di mangrove. 

“Karena seperti yang diketahui, karbon yang ada di mangrove lebih besar tersimpan daripada hutan-hutan tropis yang di daratan. Jadi, mungkin salah satu dampak jasa lingkungan keberadaan mangrove yang ada di kawasan Pontang, Tirtayasa dan Tanara,” terang Raihan.

Lebih lanjut Raihan menerangkan, yang terdapat pada pohon mangrove yaitu perhitungan stok karbon kalau misalnya berdasarkan UN atau United Nations sudah ada carbon trading nya. Jadi seberapa besar daerah bisa mengkalkulasikan karbon yang ada di dalam mangrove, maka semakin banyak uang yang bakal diterima atau dana untuk menjaga mangrove tersebut.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *