OlahragaUtama

Sepak Takraw Terancam Alami Kemunduran

TANGSEL,jejakbanten.com – Dunia olahraga sepak takraw Provinsi Banten diklaim sedang menghadapi kemunduran. Ini seiring langkah KONI Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak memasukkan sepak takraw ke dalam daftar cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Banten tahun 2026 mendatang. 

Ketua PSTI Kabupaten Tangerang, Agus Supriatna  mengungkapkan sepak takraw adalah cabor yang selalu dipertandingkan sejak Pekan Olahraga Daerah (Porda) I hingga Porprov VI Banten di Kota Tangerang. Olahraga tersebut bahkan dipertandingkan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). 

Untuk itu, ia berharap agar sepak takraw dapat dilombakan pada event empat tahunan tersebut. Apalagi, kata dia, PSTI Kabupaten Tangerang telah mempersiapkan atlet sejak jauh hari. Sedikitnya empat atlet sudah masuk ke dalam Pemusatan Latihan Cabang (Puslatcab) Tangerang Semakin Gemilang. 

Pria yang juga Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang ini meminta Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Takraw Indonesia (Pengprov PSTI) Banten menjalin komunikasi dengan pihak terkait supaya sepak takraw dapat digelar. 

“Kami memberikan dukungan kepada Pengprov PSTI Banten untuk berkomunikasi dengan KONI Banten dan pihak penyelenggara supaya sepak takraw dapat dipertandingkan,” ujar Agus, Minggu (28/9). 

Dia ingin Pengprov PSTI Banten dapat memperjuangkan sepak takraw bisa berlangsung di Tangsel. Mengingat, dalam enam porprov sebelumnya, sepak takraw tak pernah absen. 

“Jika tidak dilombakan, maka akan menjadi kemunduran bagi sepak takraw Banten,” ungkapnya. 

Ketua Pengprov PSTI Banten, Ahmad Yusuf menjelaskan, pihaknya sedang memperjuangkan agar sepak takraw dapat dipertandingkan di Kota Tangerang Selatan. Yusuf mengaku sudah mendatangi KONI Tangsel untuk membahas permasalahan yang ada. Namun, mereka tidak bertemu dengan Ketua KONI Tangsel Hamka Hamdaru. 

Dirinya pun sudah menjalin komunikasi dengan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KONI Banten Roni Alfanto. Menurutnya, Roni sudah menyetujui sepak takraw dapat masuk pada ajang porprov. Tapi, PSTI Banten diminta berkomunkasi dengan panitia penyelenggara. 

“Sekarang kami sedang menunggu jadwal untuk bertemu dengan Ketua KONI Kota Tangsel,” terangnya. 

Yusuf menegaskan tidak ada alasan sepak takraw tidak dipertandingkan di ajang porprov. Dari segi venue, PSTI Banten memastikan ketersediaan venue di wilayah Bintaro. 

Dari sisi prestasi, tuan rumah Kota Tangsel sudah memiliki kepengurusan PSTI. Mereka juga mempunyai atlet yang dapat diandalkan untuk meraih prestasi. 

“Tangsel sudah punya atlet yang beberapa waktu lalu melakukan tur ke Sumatera dan mendapatkan medali. Atlet Tangsel itu punya kemampuan lebih baik dibandingkan sejumlah atlet sepak takraw dari daerah lain,” terangnya. 

Selanjutnya, sepak takraw adalah salah satu olahraga yang dapat menyumbang prestasi bagi Banten. Dalam perhelatan PON Aceh-Sumut, atlet sepak takraw Banten ada di posisi empat besar. 

Diketahui, ada lima cabor yang dilombakan pada Porprov VI Banten 2022 namun tidak masuk ke daftar pertandingan Porprov VII Banten 2026. Kelima cabor tersebut adalah kick boxing, wushu, sepak takraw, gulat dan angkat berat.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *