Datanya Sering Berubah, DPUPR Kota Serang Sebut Persoalan Sampah jadi Penyebab Utama Banjir
SERANG, jejakbanten.com – Titik banjir di wilayah Kota Serang seringkali mengalami perubahan data, misal ketika hujan terjadi dan terdapat genangan air.
Kemudian, dilakukan penelusuran terdapat 9 titik, kemudian naik menjadi 11 titik, dan saat ini ditetapkan sebanyak 13 titik banjir serta genangan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang, Iwan Sunardi menyebutkan, perubadan data jumlah titik banjir di Kota Serang disebabkan karena adanya penumpukan sampah yang menghambat jalannya air di saluran.
“Ini menarik, karena titik banjir dan genangan kadang ada di angka 9, kadang 11, dan memang persoalannya sampah. Tapi untuk titik rutin ada sekitar 13 titik, dan lebih dominan di Kecamatan Serang,” ungkapnya.
Penyebab utama banjir, menurut dia, diakibatkan oleh sampah, dan kebiasaan masyarakat yang seringkali membuang sampah secara sembarangan, terutama di saluran air ataupun sungai.
“Karena ketika titik banjir bertambah, itu pasti karena adanya penumpukan sampah. Ketika masyarakat tidak membuang sampah (Sembarangan), titik banjir pun berkurang,” jelasnya.
Selain sampah, bangunan yang berdiri di atas saluran air juga memiliki dampak buruk terhadap saluran air, dan mengakibatkan terjadinya genangan hingga banjir.
“Pak Wali juga sudah melihat langsung kondisi real di lapangan, dan ada saluran yang tidak teroptimalkan. Masih ada bangunan-bangunan di atas saluran, sedimentasi, dan sampah,” ujarnya.
Walikota Serang, Budi Rustandi meminta masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan dan bersama-sama meningkatkan kesadaran dalam membuang sampah yang menjadi penyebab utama banjir serta genangan di Kota Serang.
“Kami mengajak masyarakat untuk membantu Pemkot Serang dalam membenahi kota yang bersih, dan tentunya bisa menyelamatkan masyarakat Kota Serang agar tidak terdampak banjir lagi,” katanya. (rk/yd/jb)