DaerahUtama

Diskoperindag Kabupaten Serang Fokus Kembangkan Koperasi dan UMKM

SERANG, jejakbanten.com – Di tengah hantaman pandemi virus corona atau Covid-19, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang terus berusaha mengembangkan koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskoperindag Kabupaten Serang, Prauri, SH, S.Sos, M.Si mengatakan, koperasi dan UMKM menjadi salah satu pendukung meningkatnya perekonomian warga sehingga taraf kesejahteraan akan naik.

Ia menyampaikan, di Kabupaten Serang tercatat ada 819 koperasi. Dari jumlah itu, 612 koperasi aktif, 98 kurang aktif dan 109 tidak aktif. Koperasi tersebut dikategorikan tidak aktif karena tidak menjalankan usahanya dan tidak melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) selama dua tahun berturut-turut.

Diskoperindag Kabupaten Serang juga terus melakukan pengembangan pada koperasi. Yaitu, dengan melakukan pembinaan secara rutin dan pelatihan-pelatihan baik yang sifatnya untuk pengembangan kelembagaan maupun Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.

Salah satu pelatihan yang dilakukan yakni pelatihan dan uji kompetensi kepala cabang, manajer, pengelola Koperasi Simpan Pinjam atau Usaha Simpan Pinjam (KSP atau USP) Koperasi. Agenda tersebut diikuti oleh puluhan koperasi di Kabupaten Serang dengan pemateri yang berkompeten di bidangnya.

Kemudian, melaksanakan pengembangan UMKM. Caranya, mengagendakan pelatihan baik dari sisi pengembangan produknya, pengemasan, hingga teknik pemasaran. Di antaranya, dengan menggandeng Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) guna mengajarkan para pelaku UMKM di Kabupaten Serang.

Dalam kerja sama itu, para pelaku UMKM dibina oleh dosen UPNVJ yang sedang melakukan pengabdian kepada masyarakat. Mereka diberi pengetahuan bagaimana bertahan di masa pandemi virus corona, produksi, hingga pemasaran melalui digital.

Menurut Prauri, UMKM di Kabupaten Serang sekarang sudah mulai melek teknologi. Namun, perlu terus dikembangkan sehingga pemanfaatannya bisa lebih optimal. “Kita mendorong UMKM naik kelas, minimal dari usaha mikro menjadi usaha kecil. Caranya  dengan menaikan omset mereka,” jelasnya.

Berikutnya, Diskoperindag Kabupaten Serang berusaha mengoptimalkan penggunaan pasar tradisional, salah satunnya dengan mengaktifkan penggunaan Pasar Rakyat Padarincang. “Pasar Padarincang saat ini sudah resmi beroperasi, pedagang sudah direlokasi dari pasar lama ke pasar yang baru,” katanya.

Kemudian, pihaknya juga mengoptimalkan pasar-pasar tradisional lainnya. Supaya, kegiatan ekonomi masyarakat dapat berjalan dengan baik. “Pasar kan kan sebagai pusat perputaran ekonomi di warga,” bebernya.

Dikatakan Prauri, ada 14 pasar tradisional yang dinaungi Diskoperindag Kabupaten Serang. Yaitu Pasar Anyar, Pasar Banjarsari Kecamatan Cikande, Pasar Bojonegara, Pasar Ciomas, Pasar Dukuh Kecamatan Ciruas, Pasar Kragilan, Pasar Padarincang, Pasar Petir, Pasar Serdang, Pasar Sukajaya Kecamatan Cikande, Pasar Tirtayasa, Pasar Kopo, dan Pasar Tunjungteja.

Dari 14 pasar tradisional tersebut, sebanyak 11 pasar di antaranya sudah dilakukan revitalisasi. Fungsinya untuk mewujudkan pasar tradisional yang layak, bersih dan nyaman. Dengan demikian, kegiatan pasar dapat berjalan dengan baik dan efektif.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *