DaerahUtama

Jumlah Penderita Stunting di Kota Serang Mengalami Peningkatan

Serang,jejakbanten.com – Jumlah penderita stunting di Kota Serang terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang pada 2019, penderita stunting hanya berjumlah  2.543 atau 5,8 persen. Kini di 2020 mengalami kenaikan, mencapai angka 2.800 atau 6,1 persen.

Kepala Dinkes Kota Serang, M. Iqbal mengatakan, ada dua faktor utama penyebab meningkatnya penderita stunting, yakni faktor gizi dan lingkungan.

Peningkatan tersebut dipengaruhi dengan meningkatnya jumlah balita dan masyarakat yang terlibat untuk mengukur tinggi badan dan berat badan.

“Jadi ada peningkatan, karena seiring ada peningkatan jumlah balita plus aktifnya warga kita yang terlibat mengukur tinggi badan berat badan melalui kader yang ada di masing-masing puskesmas,” paparnya, Selasa, (13/10/2020)

Dia menuturkan, untuk penanganan kasus stunting sendiri ada dua intervensi. Pertama  intervensi spesifik yang dilakukan oleh Dinkes yang mampu memberikan kontribusi  30 persen dengan cara melakukan penimbangan balita, posyandu, dan pemberian makanan yang bergizi. Kedua intervensi sensitif yang dilakukan sektor lain seperti menjaga lingkungan, memastikan masyarakat memiliki jamban keluarga, dan memiliki kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.

“Nah, ini kan kaitannya dengan sektor lain yang mampu memberikan tingkat kesehatan untuk masyarakat diluar dari kesehatan,” katanya

Kasus stunting di Kota Serang terbesar masih didominasi oleh wilayah kecamatan Kasemen. “Secara umum masih ada disetiap kecamatan, tapi paling banyak di Kasemen,” jabarnya.(ql/ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *