KONI Banten Revisi Program Latihan Atlet Pelatda PON Papua
SERANG,jejakbanten.com – Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Banten terus berupaya membuat prestasi atlet meningkat, meskipun jadwal pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua diundur dari tahun 2020 menjadi tahun 2021.
Salah satu upayanya yakni memberi solusi kepada pelatih dalam menyusun program latihan, agar atlet bisa mencapai puncak penampilan di tahun depan.
Inilah yang coba disampaikan Binpres KONI Banten pada Rapat Koordinasi Revisi dan Penyesuaian Program Latihan di hadapan pelatih dari 38 cabor peserta PON XX Papua, di Aula KONI Banten, Cipocok Jaya, Kota Serang, kemarin.
Pada pertemuan yang dibuka Sekretaris Umum KONI Banten Sutaryono, Binpres KONI Banten menyampaikan perlu adanya revisi program yang dilakukan oleh pelatih cabor peserta PON XX Papua, supaya dalam latihan atlet tidak mengalami kejenuhan dan juga pengulangan dalam program latihan yang diyakini bisa menurunkan semangat atlet terkait latihan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
“Sekarang masih banyak atlet yang latihan mandiri di rumah. Kondisi itu menyulitkan pelatih untuk bisa memantau secara detail, atlet latihan dengan serius atau tidak, target latihan tercapai atau tidak. Hal tersebut tidak bisa diketahui dengan pasti. Makanya kami berpikiran mulai Agustus sampai Desember kita revisi program latihan ke persiapan umum,” ucap anggota Binpres KONI Banten, Setyo Purwanto.
Pelatih, dikemukakan Setyo, harus memberikan revisi program latihan secara lengkap termasuk untuk menjalani program latihan persiapan umum yang fokus pada tiga poin latihan fisik. Di mana pelatih harus mengubah tiga kemampuan fisik dasar atlet dalam hal kekuatan, daya tahan, dan kecepatan dalam lima bulan pelaksanaan Pelatda.
Namun demikian, lanjutnya, latihan fisik yang dijalani harus disesuaikan dengan kondisi atlet setelah menjalani latihan mandiri. Jika kondisi fisik atlet di atas 70 persen dari ketentuan yang diprogramkan maka metode latihan start dari angka 70 persen.
“Kalau kondisi fisik atletnya baru 50 persen, maka latihan harus dijalani di angka tersebut. Makanya di intern cabor harus lebih dulu melakukan tes fisik agar diketahui kondisi fisik terkini atlet. Jadi kita latihan tidak dari nol lagi,” papar pria yang juga Dosen di Universitas Negeri Jakarta itu.
Untuk memenuhi program peningkatan fisik, pelatih diberi target oleh Binpres KONI Banten untuk bisa meningkatkan kemampuan fisik atlet di angka 90 sampai 100 persen pada Desember. Supaya saat memasuki program pra kompetisi atlet persiapan atlet sudah tinggal ditingkatkan dari sisi teknik dan strategi bertanding.
“Kalau pun masih di angka 80 persen atau 90, masih ada waktu dua bulan pada Januari dan Februari untuk ditingkatkan sedikit lagi,” jelasnya.(ar/jb)