DaerahUtama

Pemkot Serang Ngadu Tak Punya Alat Swab Cepat ke Pusat

SERANG,jejakbanten.com – Jumat (19/6/2020), Walikota Serang Syafrudin bersama jajaranannya mengikuti video conference (vidcon) penanganan virus corona atau Covid dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Pada rapat yang berlangsung di Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Serang itu, Walikota Serang Syafrudin menyampaikan ada kendala yang dihadapi daerahnya guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Di mana Pemerintah Kota (Pemkot) Serang belum memiliki alat untuk mempercepat hasil tes swab.

“Jadi hasil swab ini, ketika kita tracking dan ambil sampel air liur Pasien Dalam Pengawasan (PDP), baru ketahuan tiga minggu kemudian,” paparnya.

“Kalau punya alat dan bisa lebih cepat, mungkin penyebaran virus corona bisa kita tekan,” ucapnya.

Untuk pengadaan alat swab yang lebih cepat, kata Syafrudin, harga alatnya mahal sehingga Kota Serang masih mengandalkan alat dari Provinsi Banten.

“Harga alatnya, rata-rata untuk satu unit di atas satu miliar rupiah. Bila Polymerase Chain Reaction (PCR), hanya berkisar satu miliar rupiah dan mungkin kami masih sangup beli satu atau dua buah,” jelasnya.

“Tapi PCR tidak seperti alat yang di pusat dan keakuratannya hanya 80 persen saja,” jabarnya.

Sedangkan untuk kendala lainnya, adanya penolakan dari masyarakat. Akan tetapi, pihaknya sudah melakukan pendekatan persuasif karena mereka tidak mengerti tentang rapid test tersebut.

“Dikira disuntik vaksin, termasuk pak kiai juga kemarin dikira disuntik vaksin. Padahal kita hanya ambil darahnya saja. Kendala cuma pemahaman saja, Ketua MUI pun sudah mendukung, dari masyarakat juga sudah,” terangnya.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *