DaerahUtama

Pilih Pupuk Cair, Petani di Kabupaten Serang Berhenti Gunakan Pupuk Urea

SERANG,jejakbanten.com – Para petani di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang kini mulai meninggalkan penggunaan pupuk urea. Alasannya, memilih berpindah ke pupuk cair demi mendapatkan nutrisi tanaman padi yang lebih baik.

Pantauan di lapangan, beberapa petani padi khususnya di Kampung Pasir Muncang dan Desa Panosogan sudah menerapkannya. Salah seorang petani bernama Mursa mengaku sudah tiga musim tanam padi ia dan beberapa petani lainnya menggunakan pupuk cair bio protektan yang diciptakan warga setempat.

“Iya, kita sudah tiga musim panen tidak lagi pakai pupuk urea atau pestisida. Alhamdulillah hasilnya lebih bagus pakai pupuk cair daripada pakai pupuk urea,” kata Mursa kepada awak media, Minggu (14/3/2021).

Ia mengungkapkan, penggunaan pupuk cair selain menghasilkan padi lebih banyak, juga bisa menekan biaya yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan memakai pupuk urea.

“Biasanya saya untuk lahan 1.000 meter kalau pakai pupuk urea dapatnya 400 kuintal. Tapi bila pakai pupuk cair hasilnya bisa mencapai 800 kuintal, jadi naiknya dua kali lipat,” tuturnya.

Kemudian, jika menggunakan pupuk urea dalam sekali musim tanam pemberian pupuk bisa mencapai tiga kali. “Sekali pemberian bisa 50 kilogram. Kalau pakai pupuk cair cukup lima liter,” jelasnya.

Sementara pendamping petani di Desa Panosogan, Kecamatan Cikeusal, Marpindo Desra membenarkan untuk di Desa Panosogan sudah ada 10 orang petani yang tidak lagi menggunakan pupuk urea.

“Untuk hasil lebih baik dan lebih banyak. Kemudian penggunaan pupuk cair bio protektan ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem yang ada,” ungkapnya.

Sekarang pupuk cair bio protektan pun sudah digunakan oleh petani padi di Madiun, Jawa Timur, Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat, Lampung, dan petani di Kalimantan.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *