PMI Kabupaten Serang Lebarkan Penguatan Relawan hingga Tingkat RT/RW
SERANG,jejakbanten.com – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Serang, Fahmi Hakim mengungkapkan bakal melebarkan penguatan relawan PMI buka hanya pada level tingkat desa, melainkan hingga tingkat Rukun Tetangga dan Rukun warga (RT/RW). Mengingat bencana alam berpotensi terjadi bukan hanya satu tempat, tetapi berpotensi di semua wilayah.
“Kami berfikir bagaimana PMI bukan hanya sampai tingkat desa, tapi sampai per RT dan RW kita ingin ada relawan PMI,” kata Fahmi usai membuka Musyawarah Kerja (Muker) PMI Kabupaten Serang di Aula Tb. Suwandi Setda Kabupaten Serang, Rabu (17/1/2024).
Menurut Fahmi, dengan adanya relawan PMI sampai tingkat RT/RW, karena potensi bencana alam bukan hanya terfokus pada salah satu tempat akan tetapi di setiap kawasan berpotensi terjadi bencana alam. Sebab, bencana alam bukan hanya bencana banjir namun juga terjadi bencana tanah longsor, angin puting beliung dan lainnya.
“Kami berharap penguatan ini menjadi tolak ukur kami sehingga diperhitungkan bahwa pada 2024 diperlukan muker dalam rangka menyusun program-program kerja keterkaitan penanggulangan bencana dan penguatan bank darah serta melebarkan proses penguatan relawan sampai ke tingkat RT dan RW,” ungkapnya.
Atas dasar upaya tersebut, pada Muker PMI Kabupaten Serang Tahun 2024 ada beberapa hal prinsip yang dibahas. Salah satunya bagaimana mengoptimalkan penguatan relawan Siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) ada di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Serang.
”Karena di Kabupaten Serang selain Tenaga Suka Rela (TSR) kita juga mengkonsolidasikan penguatan relawan Sibat, itu salah satu akan dibahas untuk kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi bencana yang ada di Kabupaten Serang. Sehingga penting perlu mereka memahami terhadap bagaimana penanganan bencana,” terangnya.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, pada muker pihaknya menghadirkan pemateri dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisiak (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lainnya agar senantiasa bahwa pengurus PMI kecamatan dan Sibat serta TSR mampu terdepan dalam rangka hadir di masyarakat jika terjadinya kebencanaan yang ada di Kabupaten Serang.
Kemudian, sambung Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten ini, bagaimana PMI Kabupaten Serang secara organisasi dan penguatan bank darah menjadi suatu hal yang penting dalam rangka percepatan pembangunan pelayanan kesehatan di Kabupaten Serang, Kota Serang atau Serang Raya cukup tinggi. Mengingat Unit Donor Darah (UDD) Kabupaten Serang salah satu bank darah yang sekarang menjadi andalan.
“Maka dalam muker itu, adanya konsolidasi karena Rp 1,5 juta masyarakat Kabupaten Serang tentu perlu diberikan kesadaran secara khusus bahwa donor darah tersebut mendapatkan beberapa hal. Kesehatan, panjang umur dan memberikan satu nilai ibadah terhadap kepentingan orang lain dan itulah yang harus dilakukan,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, untuk sekarang untuk anggota Sibat maupun TSR di bawah naungan PMI Kabupaten Serang terdata sebanyak 1.000 orang. Maka penguatan PMI mulai dari tingkat SMP ekstrakurikuler. Mereka disiagakan untuk bencana di Kabupaten Serang bukan hanya banjir, tsunami saja melainkan gempa, tanah longsor lainnya yang berbahaya ada di sekeliling.
“Termasuk angin puting beliung, rumah roboh kami berharap orang-orang PMI ada di sekeliling lingkungannya sudah bisa langsung memberikan pelayanan,” jelasnya.
Turut hadir Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Nana Sukmana, Direktur Rumah Sakit dr Prawiranegara (RSDP) Serang Agus Sukmayadi, Pengurus PMI Provinsi Banten Eeng Kosasih dan puluhan pengurus PMI kecamatan se-Kabupaten Serang.(ar/jb)