DaerahUtama

Puluhan Lingkungan Terdampak, Kekeringan Semakin Meluas, Pemkot Serang Baru Bahas Penanganan

SERANG, jejakbanten.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang baru melaksanakan pembahasan terkait penanganan bencana kekeringan, dampak dari Fenomena El Nino yang terjadi di Kota Serang, pada Selasa 19/9 kemarin.

Padahal, tercatat sudah lebih dari 27 lingkungan atau kampung yang mengalami kekeringan dampak dari musim kemarau tahun ini.

Namun, Pemkot Serang baru melaksanakan rapat pembahasan terkait penanganan dampaknya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang, Nanang Saefudin mengatakan, rapat koordinasi tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dampak dari Fenomena El Nino yang terjadi di Kota Serang.

Sehingga, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait harus melakukan koordinasi untuk mematangkan tindakan apa yang akan dilakukan dalam penanganan bencana kekeringan tersebut.

“Perencanaan harus matang untuk tindaklanjutnya. Misalnya, data harus by name by address. Sehingga datanya valid dalam memberikan bantuan ke masyarakat. Tersalurkannya jelas, tidak salah sasaran,” ujarnya, Rabu 20/9/2023.

Berdasarkan informasi dari grup OPD Kota Serang, dia mengaku kekeringan yang terjadi di Kota Serang, terutama Kecamatan Kasemen sudah cukup parah.

“Terbukti saya lihat dari group OPD, banyak yang memberikan bantuan kepada masyarakat,” jelasnya.

Menurut dia, Pemkot Serang dan para OPD di Kota Serang harus berpikir untuk penanganan serta solusi ke depannya.

Apalagi, musim kemarau dan kekeringan terjadi setiap tahun, bahkan El Nino dikhawatirkan datang kembali.

“Oleh karena itu, kita harus berpikir ke depan karena setiap tahun akan terulang seperti ini,” katanya.

Sementara itu, Asda II Kota Serang, Yudi Suryadi mengatakan, sebagai tindak lanjut dari dampak El Nino atau kekeringan di Kota Serang, perlu adanya sinergitas dan kerja sama antar OPD di lingkungan Pemerintah Kota Serang.

“Karena, bencana kekeringan akibat dampak El Nino ini akan berlanjut sampai pada bulan November mendatang. Itu berdasarkan informasi dari BMKG,” ungkapnya. (rk/yd/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *