DaerahUtama

Terkait Kerjasama Sampah, DPRD Nilai Pemkot Serang Lambat Koordinasi

SERANG, jejakbanten.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang menilai Pemerintah Kota Serang lambat dalam bertindak dan berkoordinasi dengan DPRD Kota Serang, terkait kerja sama dengan Pemkot Tangsel, Selasa (20/4/2021).

Dari hasil kajian Komisi lll DPRD Kota Serang, DPRD sempat mengajukan beberapa usulan namun ditolak oleh Pemkot Serang.

Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, mengatakan tidak masuknya hasil kajian dari DPRD Kota Serang, karena Pemkot Serang lambat dalam bertindak. Jika sejak awal sudah ada koordinasi, maka DPRD Kota Serang dapat membuat kajian sebelum APBD Tangsel disahkan.

“Mestinya kan di Tangerang mulai mengkaji, di kita juga mengkaji. Tapi Pemkot malah terkesan jalan sendiri. Mereka dalam membuat MoU aja enggak ada koordinasi dengan kami. Katanya mah mengundang, tapi cuma ke saya sendiri enggak ada surat undangannya,” katanya.

Budi menerangkan bahwa usulan penambahan biaya pengelolaan sampah, khususnya untuk hibah pembangunan, itu masukan dari dirinya. Hal tersebut setelah dilakukan sidak ke TPAS Cilowong lalu berdiskusi dengan petugas dan masyarakat di sekitar TPAS Cilowong.

“Jadi ada penambahan hibah itu karena urgen untuk bekerja sama, saya ajukan saja hibah yang penggunaannya untuk infrastruktur. Logikanya, bagaimana kita membangun infrastruktur sambil di buangin sampah mana bisa. Maka itu harus ada penampungan sementara yang berarti ada biaya tambahan,” ucapnya.

Dirinya menjelaskan, sekitar dua usulan DPRD Kota Serang yang tidak diterima. Pertama penambahan retribusi biaya pengelolaan sampah yang semula Rp175 ribu menjadi Rp200 ribu dan pengadaan kompensasi arus balik sebesar Rp15 ribu per ritasi.

“Tahun sekarang tidak bisa, karena anggaran di Tangsel sudah diketok, tapi Tangsel juga harus segera membuang sampahnya, jadi kami menyetujui dan kita mengajukan penambahan angaran di tahun 2022,” tuturnya.

Hal ini perlu menjadi evaluasi untuk Pemkot Serang, agar tidak terjadi hal-hal yang seperti itu. Dari kejadian tersebut justru malah menjadi kerugian bagi Kota Serang dalam kerja sama yang dilakukan.

“Inginnya sih Pemkot Serang, Walikota, Wakil Walikota dan Sekda itu bisa menjalin koordinasi yang baik bersama kami. Jangan mau jalan sendiri saja. Terutama Sekda, di sini pernah Sekda sangat penting dalam pelaksanaan kerja sama,” tegasnya. (ayg/yd/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *