Utama

Aplikasi WhatsApp di Tengah Pandemi Covid-19

ENAH SUHAENAH, S.Pd.

Kepala SDN Rawu, Kecamatan Serang

Jejakbanten.com – Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai media pembelajaran dewasa ini digemari oleh berbagai tingkat pendidikan.

Bentuk teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan yang mampu mendigitalisasikan isi maupun sistem belajar mengajar konvensional,  dikenal sebagai learning management system atau yang lebih populer dengan sebutan LMS.

Teknologi itu juga dimungkinkan untuk mendukung penerapan model-model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran kolaboratif yang menitikberatkan pada kerja sama siswa dalam membangun pengetahuan. Lalu merubah peran seorang guru dari subjek utama pembelajaran di kelas menjadi seorang yang mewadahi keingintahuan siswanya, yang pada akhirnya siswalah yang diharapkan untuk lebih aktif dan berperan dalam mencari ilmu pengetahuannya secara mandiri.

Pembelajaran kolaboratif memiliki kelebihan pada proses pengembangan cara berfikir siswa yang lebih kritis dan rasional. Selain itu, pembelajaran kolaboratif dapat menumbuhkan kepekaan dalam berkerjasama, bermusyawarah, dan rasa menghargai antar siswa. Tapi memiliki beberapa kelemahan yakni, pendapat serta pertanyaan siswa terkadang menyimpang dari pokok persoalan yang dibahas, adanya sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya ada siswa yang merasa rendah diri dan bergantung pada siswa lainnya serta membutuhkan waktu yang cukup banyak pada saat penerapannya.

Aplikasi WhatsApp dipilih karena menurut data yang dipublikasikan oleh http://infomuria.umk.ac.id, aplikasi-aplikasi instan atau mobile messanger telah berhasil merengkuh pasar dan digandrungi oleh penduduk dunia tak terkecuali oleh remaja Indonesia. Indonesia masuk dalam pengguna mobile internet dengan rentan usia paling muda se-Asia Tenggara yaitu dengan persentase 21 persen pengguna mobile internet di Indonesia berada di rentang usia di bawah 18 tahun, diikuti dengan 32 persen pengguna di usia 18-24 tahun, 33 persen di rentang usia 25-35 tahun, dan terakhir sebanyak 14 persen pengguna mobile internet di Indonesia berada di rentang usia lebih dari 35 tahun. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Informasi-informasi pembelajaran juga dapat disajikan secara up-to-date dan real-time. Begitu pula dengan komunikasinya, meskipun tidak dapat secara langsung tatap muka, tetapi forum diskusi pembelajaran dapat dilakukan secara online sehingga pembelajaran yang tidak terbatas dengan tempat dan waktu (time and place flexibelity) benar-benar terjadi.

Sistem e-learning tersebut tidak memiliki batasan akses inilah yang dimungkinkan pembelajaran bisa dilakukan lebih banyak waktu.

E-learning sendiri dapat diartikan sebagai pembelajaran jarak jauh tetapi dalam hal ini e-learning yang akan diteliti adalah ‘Bagaimana cara mengupload atau meletakkan materi  pada aplikasi whatsapp yang dapat didownload atau diambil siswa setiap saat dan dimana saja’. Jadi  dalam hal ini tidak perlu menuliskan semua materi dipapan tulis, cukup dengan memanfaatkan beberapa aplikasi yang ada di jejaring sosial whatsapp. Fungsi dari whatsapp sudah berubah yang tadinya hanya sekedar media berbagi informasi (sharing information) berubah menjadi kolaborasi aplikasi (collaboration application).

Adapun jenis konten WhatsApp yang digunakan antara lain, chat group, yaitu konten tersebut digunakan untuk integrasi antara  guru  dengan  siswa yang berlangsung dalam waktu nyata, share document, untuk membantu kelompok belajar mengirim dokumen dalam bentuk file, camera.

Selanjutnya untuk membagi beberapa kegiatan untuk membutuhkan gambar yang diambil pada sebuah kegiatan, galeri, digunakan untuk membagi atau mengirimkan gambar atau video yang telah tersimpan sebelumnya, audio, guna membagi file berbentuk suara, youtube video box, untuk berbagi koleksi dan sharing video di whatsapp, dan dropbox, satuaplikasi yang digunakan adalah untuk berbagi file pembelajaran.

Di tengah-tengah kegelisahan para guru tentang cara memberikan materi pembelajaran kepada siswa disaat ‘musim’ pandemi Covid-19 ini, maka salah satunya penggunaan sosial media WhatsApp, bisa digunakan di manapun. Dengan catatan, bijaklah menggunakan sosial media, kapanpun dan  dimanapun. Ingat, ujaran Ki Hadjar Dewantoro, ‘Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah’. Semoga pandemi segera selesai. Aamiin.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *