Judo akan Maksimakan Latihan Mandiri di Tengah Pandemi Corona
TANGERANG,jejakbanten.com – Jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang tinggal hitungan bulan, cabang olahraga (cabor) judo mengintensifkan latihan mandiri. Pasalnya latihan bersama tidak mungkin dilakukan karena sedang pandemi virus corona atau Covid-19.
Hal ini disampaikan Pelatih Judo Banten, Haerviner. Kata dia, awalnya para atletnya latihan bersama di padepokan judo Satria Benteng, Kabupaten Tangerang. Namun belakangan, seiring meningkatnya pandemi Covid-19, latihan bersama tidak bisa dilakukan penuh.
“Kami bahkan sempat kucing-kucingan dengan ketua RT dan ketua RW di lingkungan padepokan, jadi jadwal latihan bersamanya tidak bisa maksimal. Sebelumnya kita bisa latihan sehari tiga kali, sekarang sulit sehari sekali saja itu sudah bagus,” ucapnya.
Alhasil, kata dia, tidak ada cara lain dengan memaksimalkan latihan mandiri untuk meningkatkan kemampuan atlet judo Banten. Di mana latihan mandiri yang dijalani tiga atlet judo Banten yakni Dicky Zulfikar (55 kg), Nadia Husnia (57 kg), dan Amanah Nur Istiqomah di kelas (52 kg) terus ditingkatkan intensitas latihannya untuk menguatkan tubuh bagian atas dan lengan.
“Dicky dan Nadia saya berikan materi yang bertujuan bisa mendongkrak kemampuan bagian atas hingga 80 persen. Dengan begitu, secara pasti kemampuan atlet secara umum juga meningkat,” bebernya.
Namun untuk Isti, sapaan Amanah Nur Istiqomah, ia mengutamakan latihan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan lengan. Hal tersebut dilakukan lantaran atlet Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) itu masih dalam tahap pemulihan cedera pasca operasi lutut kiri pada Desember 2020.
“Saya fokuskan Isti lebih banyak latihan lengan, karena dia belum bisa latihan bagian bawah. Sekarang masih dalam proses penyembuhan dan menjalani terapi, Insya Allah dalam waktu empat bulan bisa mulai latihan normal lagi,” ujar wanita yang juga wasit judo ini.
Keyakinan Haerviner bahwa proses kesembuhan Isti bisa sesuai harapan yakni lima bulan sebelum pelaksanaan PON XX Papua, karena atlet yang juga anggota Kopassus itu ditangani oleh ahli cedera lutut di RSPAD Gatot Subroto.
“Target medali emas masih cukup aman, tantangannya hanya bagaimana memulihkan kemampuan Isti dalam waktu lima bulan. Tapi saya optimis bisa tercapai karena kenal betul karakternya,” jelasnya.
Sementara terkait latihan yang dijalani pejudo kelas 63 kg yakni Syerina, tidak membuatnya terlalu khawatir. Soalnya atlet muda Banten itu tengah mengikuti Pelatnas SEA Games di Padepokan Judo Ciloto.
“Secara rutinitas dan intensitas latihan Pelatnas dengan Pelatda pastinya lebih banyak di Pelatnas. Yang kita perlu pantau adalah periodisasi latihan agar bisa disesuaikan dengan program Pelatda,” pungkasnya.(ar/jb)