DaerahUtama

Kementerian Kominfo Bangun Tower BTS di Pulau Tunda

SERANG,jejakbanten.com – Desa Pulau Tunda, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang bakal menuju merdeka dari blank spot (sinyal komunikasi). Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan membangun tower Base Transceiver Station (BTS) pada tahun 2021 ini.

Perwakilan dari Direktorat Penataan Sumber Daya Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kemenkominfo Republik Indonesia, Hilman Fikrianto mengatakan, pembangunan Tower BTS merupakan Program Percepatan Transformasi Digital (PTD) yang digagas oleh Presiden Joko Widodo pada 5 Agustus 2020 lalu.

“Program PTD arahan Pak Jokowi ditindaklanjuti oleh pak Menteri Kominfo untuk melakukan merdeka blank spot. Itu dari hasil kajian ada 12.048 desa dari total 12.518 desa yang dikaji se Indonesia yang memang blank spot sinyal,” ungkapnya.

Hal tersebut disampaikan Hilman usai rapat persiapan pembangunan Tower BTS di Ruang Rapat Pendopo Bupati bersama Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa. Hadir juga, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Anas Dwi Satya Prasadya, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan perwakilan dari pihak Provider Smartfren.

Kemudian, ada sebanyak 3.435 desa di antaranya di daerah non 3 T yakni Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal salah satunya Pulau Tunda, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. “Ini memang arahan dari pak Presiden dan akhirnya Kemenkominfo bentuknya adalah membangun akses internet dengan menggunakan jaringan teknologi 4G. Jadi untuk di Provinsi Banten satu-satunya hanya di Pulau Tunda,” terangnya.

Dasar tepat dipilihnya Pulau Tunda, berdasarkan hasil dari kajian pada tahun 2019 lalu yang memang Kemenkominfo melakukan monitoring secara berkala dan bertahap setiap triwulannya.

“Itu salah satunya di tahun 2019 menemukan 12.048 desa yang memang blank spot sinyal 4G. kalau di Banten hanya di Pulau Tunda yang Non 3 T,” paparnya.

Kemenkominfo menargetkan, pada tahun 2022 mendatang sudah rampung menaikkan desa dari blank spot dengan total 12.048 desa yang terpasang Tower BTS. “Sedangkan untuk 3.435 desa dibebankan kepada operator seluler sebagai kewajiban regulasi juga,” jelasnya.

Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, dalam rapat  berpesan kepada pihak provider Smartfren, selain membangun tower BTS juga berikut dengan fasilitas listrik yakni genset. Mengingat, Pulau tunda merupakan daerah tidak adanya akses saluran listrik.

“Kalau genset yang ada sekarang untuk kepentingan masyarakat setempat, itupun kemampuan sehari hanya empat jam lebih,” terangnya.

Oleh karenanya, Pandji menyarankan kepada provider Smartfren agar menyiapkan akses saluran listriknya yakni genset tersendiri. “Hal tersebut supaya tidak putus suplainya,” jabarnya.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *