Miliki Laboratorium Komputer, SDN Bhayangkari Bisa Laksanakan ANBK Secara Mandiri
SERANG, jejakbanten.com – Komputer hasil sumbangsih gotong royong wali murid membuat Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bhayangkari bisa laksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) secara mandiri.
Kepala SDN Bhayangkari, Hj. Hukaebah menyampaikan pelaksanaan ANBK SDN Bhayangkari menggunakan sistem online, dengan waktu pelaksanaan mendapat gelombang pertama.
“Alhamdulillah, semenjak persiapan ANBK kemudian simulasi dan terakhir pelaksanaan SDN Bhayangkari lancar-lancar saja,” ucapnya, kepada wartawan jejakbanten.com, Rabu (17/11/2021).
Berkaitan dengan ANBK, Hukaebah mengatakan bahwasanya sekolah sudah memiliki laboratorium komputer sendiri, adapun perangkat yang dimiliki seperti komputer semua hasil sumbangsih gotong royong orang tua murid.
“Tujuan awalnya kami bersama wali murid ingin mewujudkan sebagai sekolah IT, berhubungan mengahadapi ANBK kami hanya tinggal melaksanakannya karena perangkat sudah lengkap,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan nilai yang terpenting dalam pelaksanaan ANBK ini, agar nantinya sekolah memiliki penilaian keseluruhan untuk mewujudkan pendidikan lebih baik.
“Pengembangan sekolah menjadi faktor penting, agar tujuan pendidikan nasional tercapai pula,” paparnya.
Disiai lain, Teknisi ANBK pada SDN Bhayangkari, Moh. Munajat menjelaskan sarana prasarana (Sarpras) yang dimiliki SDN Bhayangkari sudah mencukupi, telah disiapkan 15 komputer dan untuk jaringan menggunakan kabelan.
“Untuk jaringan tidak usah khawatir, kami menggunakan kabelan yang koneksinya langsung kesemua komputer jaringan koneksinya akan lebih stabil,” ujarnya.
Selama pelaksanaan, Munajat menuturkan sampai pelaksanaan selesai tidak didapatinya kendala secara teknis atau dari siswanya sendiri.
“Semua perangkat lancar dan aman, begitu pun dengan siswa yang mengikuti ANBK ini,” katanya.
Senada disampaikan, salah satu Siswa SDN Bhayangkari yang mengikuti ANBK, Naila Alhusna mengatakan, dirinya mengaku sebelum pelaksanaan ANBK dilakukannya simulasi terlebih dahulu, sampai pada saat pelaksanaan tidak ada kesulitan saat mengerjakan.
“Dari dua hari pelaksanaan soal literasi dan soal numerasi, saya bisa mengajarkannya,” pungkasnya. (fj/yd/jb)