DaerahUtama

Nama Sekda Kabupaten Serang Dicatut Penipu

SERANG,jejakbanten.com – Nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Tb Entus Mahmud Sahiri dicatut orang tak bertanggung jawab untuk menipu. 

Penipu yang mengaku Sekda Entus mengirim pesan lewat aplikasi percakapan WhatsApp (WA) melalui nomor ponsel 082140488390 kepada panitia pembangunan Masjid At-Taqwa, Kecamatan Waringinkurung. Penipu memasang foto Sekda Entus mengenakan jas, berdasi dan berpeci hitam.

“Kasihan itu panitia salah satu pembangunan masjid di Kecamatan Waringinkurung kena tipu,” papar Entus saat menghubungi awak media, kemarin.

Entus menceritakan, dari panitia dia mendapatkan kronologis modus pelaku. Di mana pelaku memberitahukan kepada panitia pembangunan atau korban telah mentransfer uang sebesar Rp 35 juta ke rekening masjid dengan menyertakan bukti transfer palsu.

Selanjutnya, pelaku meminta panitia pembangunan masjid yang menjadi korban untuk mentransfer uang kedua rekening masjid lain yang ditunjuk pelaku yaitu Masjid Al-Akhyar dan Masjid Al Hikmah masing-masing lima juta rupiah.

“Jadi karena merasa sudah ditransfer oleh pelaku, panitia pembangunan masjid langsung mentransfer uang Rp 10 juta tanpa konfirmasi dulu ke saya,” ucapnya.

Ia mengatakan, tindakan pelaku tersebut sangat merugikannya dan meminta masyarakat untuk mewaspadai kasus penipuan yang mengatasnamakan dirinya.

“Pernah juga pimpinan yayasan di Cinangka hampir jadi korban karena dihubungi oleh orang dari Dinas Sosial (Dinsos). Untung pimpinan yayasannya konfirmasi dulu ke saya. Yang di Waringinkurung minggu-minggu ini kejadiannya,” ujarnya.

Entus meminta warga harus hati-hati kepada siapa pun yang menerima WA atau SMS atas nama dia atau pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang lainnya yang seolah olah mau membantu. “Jangan ditanggapi, pasti bohong,” tegasnya.

Apalagi, bantuan dari Pemkab Serang pasti dari satu pintu karena ada sistem. “Tidak akan dihubungi melalui telepon, WA atau medsos gitu. Ya pokoknya ngak usah ditanggapi karena sudah kejadian sudah ada yang tertipu,” tuturnya.

Disinggung apakah ada melaporkan ke polisi, dia sedang menyuruh Diskominfosatik untuk ditelusuri terlebih dahulu.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *