Ombudsman Dorong Pengadaan Listrik di Pulau Tunda
SERANG,jejakbanten.com – Ombudsman mendorong pengadaan listrik di Pulau Tunda, Kabupaten Serang. Hal ini disampaikan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Banten, Dedy Irsan, saat audiensi dengan pemerintah daerah Rabu (25/11/2020).
Kata Dedy, itu dilakukan karena Ombudsman telah melakukan investigasi atas inisiatif sendiri terkait pengadaan listrik di pulau terpencil.
“Kami sudah langsung turun ke lokasi melihat kondisi di Pulau Tunda. Kami pun telah berkunjung dan berkomunikasi kepada beberapa stakeholder terkait seperti Pemerintah Provinsi Banten. Dinas terkait berkomitmen untuk tahun depan memberikan hibah 300 KVA genset beserta rumah gensetnya dan perlengkapan lainnya,” paparnya.
Lalu, PLN berkomitmen memberikan supervisi dan maintenance agar listrik di sana tetap menyala sampai mungkin ada solusi jangka panjang yang betul-betul definitif.
“Dan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang selaku yang bertanggung jawab, harus bisa memberikan subsidi bantuan masyarakat yang tidak mampu. Di situ ada sekitar 450 kepala keluarga yang menempati 300 rumah. Dari jumlah tersebut, sekitar 15 keluarga butuh bantuan setiap bulan karena tidak mampu untuk membayar listrik,” ujarnya.
Disampaikannya, selama ini, warga menggunakan listrik dari mesin diesel, PLTS, dan bantuan dari SDM. Hanya saja, masing-masing dikelola oleh BUMDes dan mungkin tidak maksimal, makanya tidak nyala selama 24 jam.
“Kami berharap ke depan bisa non stop bukan hanya untuk penerangan tapi untuk mengembangkan usaha yang berpotensi seperti pariwisata, industri, UKM, rumah tangga, dan sebagainya. Dan juga butuh subsidi karena banyak masyarakat yang kesulitan untuk membayar solar,” bebernya.
Asisten Daerah (Asda) I Pemkab Serang, Nanang Supriatna mengapresiasi inisiatif Ombudsman Provinsi Banten terhadap keberadaan listrik di Pulau Tunda. “Kita ucapkan terima kasih, atas dorongan semua dari SDM dari PLN untuk bisa memajukan kelistrikan di Pulau Tunda. Jadi kelistrikan ini bukan hanya menerangi saja, namun secara ekonomi pun bisa membantu meringankan kehidupan di sana. Nanti pemberdayaannya oleh BUMDes, dikelola oleh BUMDes bantuan itu. Lalu penguatan-penguatannya dibantu oleh DPMD,” terangnya.
Disinggung ada keberatan dari warga soal solar, dirinya menegaskan di Pulau Tunda di masa yang akan datang tak ada lagi mesin diesel untuk penerangan. “Semua pakai PLTS karena sudah menggandeng PLN,” pungkasnya.(ar/jb)
thanks alot of information