DaerahUtama

Pemkab Serang Siap Ikuti PSBB Jawa-Bali

SERANG,jejakbanten.com – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah memutuskan bahwa ada pembatasan kegiatan Jawa Bali pada 11-25 Januari 2021. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang siap mengikuti arahan tersebut.

Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa mengatakan, perintah presiden itu harus dijalankan. “Terlepas ada atau tidak perintah presiden, memang kita secara realitas di Kabupaten Serang pasien virus corona atau Covid-19 setiap hari sampai puluhan. Itu memberatkan bagi para petugas medis. Makanya harus dibuat ketentuan-ketentuan untuk menekannya,” papar Pandji kepada awak media, Kamis (7/1/2020).

Bahkan, kata orang nomor dua di Kabupaten Serang itu, dirinya baru saja menerima kehadiran dokter spesialis yang memohon agar dibuat kebijakan-kebijakan proporsional supaya tidak terjadi penambahan pasien virus corona.

“Tenaga kesehatan saja sudah tiga orang yang kena, dokter spesialis belum perawat-perawat. Jumlahnya totalnya  sekitar 50-an sudah terpapar. Nah, oleh karenanya, kita mulai menerapkan gerakan-gerakan terbatas dan penerapan protokol kesehatan secara ketat,” jelasnya.

Intinya, Pandji tidak menginginkan ada penambahan jumlah kasus lagi. Apalagi ruang di Rumah Sakit Kabupaten Serang sudah overload.

“Dimulai 14 ruang isolasi tambah 30, tambah 40, tambah 50, sekarang sudah 56 itu sudah overload. Kemarin dokter-dokter bilang, terpaksa setiap yang datang kami sarankan untuk isolasi mandiri. Padahal mereka sebetulnya harus dalam perawatan. Namun karena ruang isolasi di sana tidak memenuhi jadi kami sarankan demikian,” tegasnya.

Kini Pemkab Serang sendiri sedang upayakan wisma. “Tempatnya sedang kami cari, yang pasti pasien harus dapat pelayanan sebagus-bagusnya,” ucapnya.

Terkait isolasi mandiri yang sempat mendapat banyak penolakan dari masyarakat, pihaknya berjanji akan memberikan sosialisasi secara menyeluruh. Salah satunya mengundang tokoh-tokoh masyarakat untuk memberikan penjelasan.

“Saya tidak bisa menyalahkan ya karena ada yang bilang jangan bawa wisma itu di wilayah kami, kami takut kedatangan Covid-19. Saya sampaikan kepada mereka bahwa virus corona sekarang sudah merata di semua wilayah kecamatan Kabupaten Serang. Kita tidak bisa menghindari, setiap kecamatan sekarang sudah menjadi klaster, jadi jangan punya pemikiran bahwa kalau wisma ada disitu, penyakit bisa datang,” pungkasnya.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *