Pemkab Serang Terus Dorong Pengembangan Desa Wisata
SERANG,jejakbanten.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang terus berupaya untuk mendorong dalam pengembangan desa-desa menjadi destinasi wisata yang ada di daerahnya. Mengingat, salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD), yakni dari sektor destinasi wisata.
Hal itu disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Serang, Nanang Supriatna di sela Pembahasan peningkatan daya tarik destinasi pariwisata alternatif di Aula KH. Syam’un, Kamis (29/2/2024).
“Acara ini untuk melaksanakan evaluasi bagi destinasi wisata yang sudah di Surat Keputusan (SK) kan oleh ibu bupati,” ujar Nanang.
Ia mengatakan, ada sekitar 31 destinasi wisata yang di SK kan oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah untuk dikembangkan oleh instansi terkait yakni Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) beserta jajaran yang juga dibantu OPD-OPD terkait. Tujuannya untuk membantu mengevaluasi dan meningkatkan destinasi wisata agar mengikuti enam desa wisata unggulan, yaitu Desa Cikolelet, Kubang Baros, Bumi Tirtayasa dan lainnya untuk bisa lebih berkembang untuk meraih kesempatan yang bagus.
“Pariwisata sudah meningkat kembali mengarah kepada sehat dan harus ditangkap oleh kita semua. Sehingga nantinya, pariwisata membawa dampak bagus bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Serang terutama masyarakat di desa itu sendiri,” katanya.
Asisten Daerah atau Asda I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesra tersebut mengingatkan, berdasarkan hasil evaluasi harus diketahui apa saja kendala yang dialami desa wisata terkait kendala-kendalanya jika sulit untuk berkembang. ”Jadi, apa yang perlu di tingkatan dan bantuan, pemerintah daerah akan support. Jika ada investor kita akan dorong dengan permudah perizinannya, kita pasti dukung semua,” tuturnya.
Turut hadir Kepala Disporapar, Anas Dwi Satya Prasadya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD, Haryadi, Staf Khusus Bupati Bidang Pariwisata Bimo, selaku narasumber Arief Faizal Rachman dari Universitas Trisakti, perwakilan OPD terkait dan para Kepala Desa (Kades) serta para Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Kepala Disporapar Kabupaten Serang, Anas Dwi Satya Prasadya menerangkan, dalam mengembangkan desa wisata memerlukan 3 A yakni atraksi, akselebilitas dan amenitas. Jika atraksi tidak ada di desa wisata, maka otomatis pengunjung kurang berminat maka perlu didorong harus punya atraksi dan menggali potensi alam. “Jadi tidak perlu mengubah petani menjadi pekerja lain, tapi akan dikembangkan sehingga petani merasakan dampak dari wisata yang ada disana,” jelasnya.
Dia mencontohkan, seperti di Desa Cikolelet ada tanah yang tidak tergarap oleh masyarakat atas kerjasama yang sudah dibangun dengan Universitas Trisaksi mendatangkan sebanyak 60 mahasiswa dengan melakukan ngegurah empang dan menggarap sawah untuk menanam padi.
”Untuk mengembangkan tidak dengan mengubah kultur wisata alam namun memanfaatkan potensi yang ada. Kami monitoring terus untuk desa wisata yang belum bisa berkembang. Sedangkan untuk desa yang masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) kita kasih bantuan kita support berbagai peralatan,” jabarnya.(ar/jb)