Puluhan Warga Kabupaten Serang Meninggal karena Covid-19 Selama 1-18 Juli 2021
SERANG,jejakbanten.com – Selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, puluhan warga Kabupaten Serang meninggal dunia akibat virus corona atau Covid-19.
“PPKM Darurat kan dimulai 3 sampai 20 Juli 2021. Data yang diperoleh Dinkes Kabupaten Serang, dari tanggal 1 sampai 18 Juli 2021, ada sekitar 50 orang yang meninggal akibat virus tersebut,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, dr Agus Sukmayadi, Rabu (21/7/2021).
Ia melanjutkan, tertinggi itu pada tanggal 16 Juli 2021, tercatat ada sembilan kasus kematian baik terkonfirmasi positif di Rumah Sakit (RS) maupun sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
“Daerah yang terbanyak itu ada di wilayah Kramatwatu. Untuk Karamatwatu dan Cikande banyak lantaran kasus virus coronanya juga tinggi,” ujarnya.
Untuk jumlah masyarakat yang terjangkit wabah yang kali pertama muncul di Kota Wuhan China tersebut, dari tanggal 1-18 Juli 2021, ada 1.500 kasus. “Hanya dalam tempo dua pekan langsung melonjak tajam,” tuturnya.
Disinggung kenapa saat PPKM Darurat malah meningkat, dirinya membeberkan, bukan kasus baru. Melainkan hasil tracking atau pemantauan sebelum PPKM Darurat diterapkan.
“Sehingga diharapkan sih mulai ada penurunan setelah PPKM Darurat. Kami pun belum bisa melakukan analisa bahwa apakah PPKM Darurat di Kabupaten Serang itu berhasil atau tidak menekan angka kasus. Tapi nanti mungkin minggu ini bisa kita lihat pada tanggal 20 sampai 24 Juli 2021. Kalau ada kasus penurunan, berarti ada keberhasilan PPKM Darurat untuk menurunkan angka laju pertumbuhan kasus,” jelasnya.
Terkait kasus varian virus baru di kabupaten serang, Agus belum bisa berbicara banyak. Pasalnya, penetapan varian baru ditetapkan oleh laboratorium kesehatan daerah. “Bila kabupaten atau kota tidak mampu untuk melakukan pemeriksaan ya. Pada saat ini kami belum memperoleh informasi laboratorium kesehatan daerah provinsi maupun lainnya bahwa apakah memang varian delta sedang terjadi di Kabupaten Serang atau tidak,” bebernya.
Hanya saja, bila melihat dari beberapa ciri-ciri dan gejala yang terjadi, memang mengarah ke varian delta dengan perburukan yang cepat diawali kasus yang tiba-tiba tanpa gejala.
“Empat lima hari perburukan kesehatan dengan cepat sekali seperti menurunnya angka saturasi oksigen. Makanya begitu ada penurunan gejala atau kesehatan, memang harus sesegera mungkin memperoleh bantuan oksigen. Ya kemudian dilakukan upaya-upaya di IGD maupun ICU di RS,” pungkasnya.(ar/jb)