DaerahUtama

Ratusan Relawan PMI Banten Dilatih Tanggap Darurat Bencana

SERANG,jejakbanten.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten terus memperkuat kemampuan relawan dalam kesiapsiagaan bencana. Salah satunya secara berkesinambungan, sebanyak 480 relawan mengikuti Pelatihan Manajemen Tanggap Darurat Bencana (MTDB). 

Pada gelombang pertama 26-29 Juli 2022, akan dilatih relawan dari Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang. Gelombang kedua 9-12 Agustus 2022 untuk relawan Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Kemudian pada gelombang ketiga pada 23-26 Agustus 2022 relawan dari Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. 

“Pelatihan akan diikuti oleh 480 orang tim satgana dan masing-masing PMI kabupaten/kota mengirimkan 60 relawan,” kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Banten, Wawan Mulyana di sela-sela pelatihan gelombang pertama di Markas PMI Banten, Selasa (26/7/2022). 

Wawan mengungkapkan, sejumlah relawan akan dilatih oleh fasilitator dari PMI pusat, Korem 064/Maulana Yusuf, BPBD Provinsi Banten, dan pendamping dari PMI Banten serta kabupaten/kota. “Setelah pelatihan MTDB selesai, PMI Banten akan melaksanakan simulasi akbar, sekaligus Temu Karya Relawan Daerah atau TKRD,” ujarnya.

Sementara Ketua PMI Provinsi Banten, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan telah mengamanatkan kepada PMI untuk berperan dalam penanggulangan bencana. 

“Maka kami terus memperkuat pembinaan kepada generasi muda dalam kesiapsiagaan bencana, baik alam maupun sosial,” kata Tatu usai membuka MTDB PMI Provinsi Banten. 

Menurutnya, Provinsi Banten merupakan daerah rawan bencana. Setidaknya dalam tiga tahun terakhir, terjadi bencana tsunami, gempa bumi, longsor, banjir, serta masih terdapat ancaman dari letusan Gunung Anak Krakatau. “Semua relawan harus siap siaga, punya kemampuan dan keterampilan dalam penanggulangan bencana. Kita perkuat bersama,” tuturnya. 

Relawan PMI Banten teruji dalam penanggulangan bencana. Setiap bencana, dipastikan akan hadir lebih awal melakukan asesmen dan membantu masyarakat. Proses penanggulangan bencana dilaksanakan secara tuntas. “Kami punya tim Satgana yang selalu siaga. Tidak hanya itu, program relawan siaga bencana berbasis masyarakat atau Sibat terus kami perbanyak,” jelasnya. 

Terhadap para relawan, PMI Banten telah memberikan asuransi keselamatan melalui BPJS Ketenagakerjaan. “Kami sampaikan terima kasih kepada fasilitator yang menempa dan membina para relawan. Pesan kami kepada para relawan, teruslah mengabdi. Dan menjadi relawan adalah panggilan jiwa, tanpa pamrih atas dasar apa pun,” tutupnya.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *