DaerahUtama

Wabup Serang Dorong Perusahaan Miliki Mobil Damkar 

SERANG,jejakbanten.com – Wakil Bupati (Wabup) Serang Pandji Tirtayasa mendorong kepada setiap perusahaan di Kabupaten Serang khususnya di Kawasan Modern Cikande untuk memiliki minimal satu unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar).  Hal itu disampaikannya saat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Damkar dan Penyelamatan ke-104 tingkat Kabupaten Serang di Kawasan Modern Cikande pada Senin (20/3/2023). 

“Hari jadi Damkar dan Penyelamatan merupakan sarana evaluasi keterampilan skill para petugas Damkar, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Setiap tahun harus ada peningkatan kualifikasi, peningkatan kualitas dan peningkatan skill masing masing,” ujar Pandji kepada wartawan. 

Pada momentum kali ini, Damkar juga melibatkan partisipasi para pengusaha atau perusahaan industri. Sebab, penanggulangan bencana, penanggulangan kebakaran tidak bisa hanya dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran atau BPBD saja.

“Mengingat kendaraan Damkar hanya memiliki delapan unit dan harus memberikan pelayanan se-Kabupaten serang yang terdiri beberapa zona, seperti Cikande, Bojonegara, Anyer harus dibagi, perlu tambahan. Idealnya kalau dilihat luas wilayah, paling minim kita harus punya 15 unit mobil Damkar, namun kita coba lihat nanti anggarannya,” katanya. 

Dengan demikian, ia berharap, momentum dirgahayu Damkar dan Penyelamatan, perusahaan paling tidak menyiapkan satu unit mobil Damkar untuk internal perusahaannya sendiri. “Sehingga kalau terjadi kebakaran di kawasan Modern Cikande tidak memerlukan kendaraan Damkar dari Kabupaten Serang karena di sini telah tersedia,” ucapnya.  

Berdasarkan informasi yang didapat dari Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Serang, Pandji memastikan untuk perusahaan besar di Kawasan Modern Cikande sudah memiliki unit mobil Damkar. “Untuk di kawasan Modern Cikande ada tujuh perusahaan besar memiliki mobil Damkar. Untuk masing-masing perusahaan variatif ada satu sampai empat memiliki mobil damkar,” terangnya. 

Di sisi lain, terkait petugas Damkar sendiri masih menyatu dengan BPBD Kabupaten Serang. Makanya dia memastikan ke depan untuk Damkar dan BPBD akan terpisah. 

“Kalau sekarang substansi penanganannya masih sama meminimalkan  kerugian akibat bencana, apakah kerugian jiwa atau harta benda,” jelasnya.  

Akan tetapi, untuk ke depan, spesifikasinya berbeda. Di mana damkar memerlukan keahlian khusus memadamkan kebakaran sedangkan BPBD memiliki khas BPBD. “Di masa yang akan nanti akan kita coba pisahkan, sekarang masih merangkap. Untuk penambahan sarana prasaran pun akan kita tambah akan coba lihat kemampuan anggaran kita,” jabarnya.  

Diketahui Dirgahayu Damkar dan Penyelamatan ke-104 di gelar oleh BPBD Kabupaten Serang dihadiri sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Serang. Pada kesempatan yang ada, pun dilakukan pemberian penghargaan kepada sejumlah perusahaan, santunan dan simulasi penyelamatan bencana kebakaran.  

Kalaksa BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana menerangkan, sekarang sudah mulai berada di tengah-tengah institusi industri. Kenapa demikian, pihaknya akan mengajak semua jajaran industri untuk welcome terhadap disaster. “Jadi industri tidak bicara lagi K3, tapi industri diajak untuk berbicara bencana,” terangnya.  

Oleh karenanya, pada momen kemarin perlu membentuk Tim Koordinasi Tanggap Darurat atau TKTD. “Alhamdulillah di 104 ini kita membentuk tim koordinasi tanggap darurat untuk zona dua kawasan Modern Cikande. Insya Allah untuk zona-zona lain ke depannya kita akan bentuk,” janjinya.

Untuk saat ini, sebut Nana, Personel Damkar yang dimiliki BPBD Kabupaten Serang masih pada 280 orang. Dari jumlah tersebut dianggap masih kurang kalau bicara batas wilayah di Kabupaten Serang sebanyak 29 kecamatan. 

“Dari 280 personel kalau dirancang 29 pos, empat sektor, satu mako itu sangat jauh, sangat kurang. Tapi dengan anggota yang ada, Insya Allah kita akan dianggap cukup, karena satu pos Pulo Ampel mudah-mudahan tahun 2023 bisa terbentuk,” paparnya.  

Sambung Nana, keberadaan pos sendiri ada empat titik, lima dengan TRC dan juga SAR pantai. Nantinya akan ditambah satu untuk Pos di Kecamatan Pulo Ampel. “Idealnya pos harusnya per kecamatan satu pos. Tapi sekarang yang sektor kita jadikan pos terlebih dahulu. Untuk ideal personel semakin banyak pos, semakin banyak unit tentunya semakin banyak juga personelnya,” tuturnya. 

Ia menambahkan, adapun untuk respon tim dalam penanganan bencana kebakaran saat ini sudah mencapai 16 menit dari target 15 menit.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *