Jelang Porprov VI Banten, Baru 23 Cabor Serahkan Nama Technical Delegate
TANGERANG,jejakbanten.com – Persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Banten terus menemui kendala. Yang teranyar, baru 23 cabang olahraga (cabor) yang menyerahkan nama Technical Delegate (TD) dari 47 cabang yang dilombakan.
Padahal, batas pengumpulannya adalah 8 April 2022. Dengan demikian, masih ada 24 cabor lagi yang belum menyerahkan daftar TD kepada KONI Banten.
Hal ini membuat KONI Banten belum bisa mengeluarkan Surat Keputusan (SK) TD yang ditunggu-tunggu oleh cabor serta kabupaten dan kota peserta Porprov VI Banten.
Untuk itulah, Koswara Purwasasmita, Sekretaris Umum KONI Banten menegaskan, agar Pengprov peserta Porprov fokus dalam menerbitkan surat penunjukkan TD cabor. Itu karena penunjukkan TD oleh Pengprov sangat menentukan tahapan pelaksanaan Porprov selanjutnya dan yang terpenting adalah pembuatan aturan pelaksanaan pertandingan.
Kondisi masih belum komplitnya penunjukkan TD oleh Pengprov, membuat KONI Banten memberi jadwal ulang bagi Pengprov yang belum menyerahkan surat penunjukkan tersebut. KONI Banten mengharapkan Pengprov menyerahkan surat tersebut paling lambat pada 13 April.
“Jadwal baru itu kami harap bisa dipenuhi segera oleh Pengprov, kalau tidak kami akan memberi teguran dan menjadi catatan buat kita terkait program pembinaan ke depannya. Lancar atau tidaknya pelaksanaan Porprov sangat tergantung kecepatan Pengprov dalam menunjuk TD,” tegasnya.
Rencananya SK TD dan SK Steering Committee (SC) atau panitia pengarah akan diserahkan secara simbolis pada pertemuan KONI Banten dengan PB Porprov VI Banten yang digelar Kamis (14/3/2022) di Kota Tangerang. Dengan penyerahan SK tersebut, pihak tuan rumah bisa lebih mantap lagi melakukan persiapan sehingga Porprov bisa berjalan sukses.
Terkait SC, Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi menegaskan, pihaknya akan mengoptimalkan peran dan tugas komite ini sebagai pengarah dalam pelaksanaan Porprov. Tugas paling dekat yang akan dilakukan adalah monitoring terhadap kesiapan Kota Tangerang dalam menyediakan venue pertandingan.
“Kami akan melakukan monitoring secara rutin, rencananya kita lakukan sebulan satu kali monitoring sehingga kita tahu kendala dan ketepatan persiapannya. Jadi kalau ada kendala kita akan bicarakan dan cari solusi agar tuan rumah melakukan langkah antisipasi,” ungkapnya.
Edi sangat berharap Porprov sekarang menjadi contoh ideal buat pelaksanaan Porprov di Banten di masa yang akan datang. KONI Banten akan bekerjasama dengan tuan rumah untuk memastikan pelaksanaan Porprov memenuhi standar minimal yang ditetapkan Pengprov atau induk olahraga peserta Porprov.(ar/jb)