DaerahUtama

Jelang Relokasi, Ratusan Keluarga Warga Sukadana Kasemen Belum Tempati Rusunawa Margaluyu

SERANG, jejakbanten.com – Dari total 242 kepala keluarga (KK) yang terkena dampak penggusuran akibat menempati tanah milik negara di sempadan daerah aliran sungai (DAS) Cibanten, Kecamatan Kasemen mencatat baru dua kepala keluarga yang mendaftarkan diri secara sukarela untuk pindah ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Margaluyu.

Sedangkan, pelaksanaan penertiban dan pembongkaran bangunan liar di kawasan tersebut akan dilakukan pada 2 Juli 2025 besok.

“Sampai saat ini ada dua 2 kepala keluarga, dan sudah pindah ke rusunawa,” kata Camat Kasemen, Kristianto, Senin 30/6/2025.

Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti mengapa sebagian warga masih tetap bertahan di rumahnya.

Padahal Pemerintah kota Serang telah meminta mereka untuk segera pindah dan menempati rusunawa Margaluyu.

“Saya enggak tau, mungkin mereka punya banyak kepentingan, makanya masih bertahan di sana,” jelasnya.

Namun, berdasarkan pencatatan, sebagian besar warga lingkungan Sukadana 1, Kelurahan Kasemen, memilih pindah secara mandiri ke rumah orang tuanya, maupun membangun rumah di tanah milik mereka.

“Tetapi ada juga yang pindah mandiri, dan bangun rumah di tanah sendiri atau ke rumah saudara, maupun orang tuanya,” ujarnya.

Data sementara yang dimiliki Kecamatan Kasemen, terdapat sekitar 13 KK yang memilih pindah ke tempat lain selain ke Rusunawa Margaluyu.

Terdiri dari, RT 01 satu kepala keluarga, RT 02 sembilan kepala keluarga, RT 03 satu kepala keluarga, dan RT 05 dua kepala keluarga.

“Dari data 242 KK, yang sudah pindah secara mandiri, ya segitu. Sisanya, masih menempati di sana (Sukadana 1),” paparnya.

Sementara itu, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang dari Fraksi PKS Erna Yuliawati mengatakan, sampai saat ini DPRD Kota Serang masih melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya warga Sukadana 1 Kecamatan Kasemen untuk pindah ke Rusunawa Margaluyu.

Sebagai lokasi yang disediakan Pemkot Serang untuk tempat tinggal sementara warga terdampak normalisasi.

“Hasil dari peninjauan kemarin itu kami sosialisasikan kembali dengan masyarakat. Karena yang baru daftar baru dua orang, dari 242 KK, walaupun yang melihat-lihat ke sini (Rusunawa) sudah banyak,” tuturnya. (rk/yd/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *