Kemendagri Pilih Kabupaten Serang jadi Kabupaten Percontohan Penekanan AKI
SERANG,jejakbanten.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) memilih Kabupaten Serang menjadi kabupaten percontohan (pilot project) untuk program penekanan angka kematian ibu (AKI). Mengingat, di sini satu dari 204 daerah yang masih tinggi untuk kasus tersebut.
“Maksud kedatangan kami untuk sosialisasi pengembangan model perencanaan dan penganggaran terintegrasi kesehatan reproduksi untuk penurunan AKI,” ujar Direktur Sinkronisasi urusan Pemda IV Direktur Jendral (Dirjen) Bina Bangga Kemendagri, Zanariah saat sosialisasi di Aula KH. Syam’un, Kamis (11/11/2021).
Dikatakan Zanariah, advokasi kepada kepala daerah dalam mengimplementasikan model perencanaan dan penganggaran kesehatan reproduksi terintegrasi di tingkat kabupaten ada program kerjasama Pemerintah RI- United Nations Population Fund (UNFPA) Siklus ke-10 (2021-2025).
“Jadi itu suatu program pemerintah pusat untuk mendorong daerah-daerah yang AKI nya tinggi melalui penyehatan reproduksi kesehatan bagi ibu. Ujungnya metode ini untuk penurunan AKI,” ucapnya.
Usai berdiskusi, ia menjelaskan, rancangan pemerintah Pusat bekerjasama dengan UNFPA Siklus ke-10 (2021-2025), dengan sasaran sebanyak 204 daerah di mana untuk AKI masih tinggi berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dari 204 daerah dilakukan penyaringan turun menjadi sembilan daerah salah satunya Kabupaten Serang.
“Sembilan daerah tersebut kami tawari minat atau tidak untuk rancangan itu sebagai pilot project penurunan AKI. Nanti hasil dari pendampingan kita melalui metode perjanjian bantuan penanganan AKI, Kabupaten Serang jadi model untuk daerah lain,” tuturnya.
Pada intinya, untuk saat sekarang pihaknya melakukan perkenalan atau sosialisasi bahwa Kabupaten Serang terpilih sebagai pilot project harus siap untuk melaksanakannya secara benar-benar, fokus dengan lintas sektor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Serang.
“Saya berterima kasih dan mengapresiasi Bupati dan Wakil Bupati Serang meski tidak pada advokasi ini, namun teman-teman OPD bersama jajaran menerima tim pusat hari ini untuk persiapan-persiapan, sehingga nanti strategi berhasil dan menjadi contoh daerah lain,” ungkapnya.
Diharapkan, agenda kerja dengan target 2021 sampai 2025 bisa terealisasi kurang dari lima tahun. Sebab, program tersebut merupakan lintas sektor yang melibatkan Kemenkes, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Jadi lintas sektor juga. Saya ngomong jangan kita nunggu sampai lima tahun, ya kalau bisa tahun ketiga ya syukur jadi kita bisa bergerak untuk desa lain,” harapnya.
Sedangkan terkait penanganan AKI di Kabupaten Serang, diah memuji setelah melihat dan mendengar pemaparan dari perwakilan OPD terkait. Hanya saja, dilakukannya sendiri-sendiri parsial. “Tapi bagus sih, nah dengan apa yang sudah dilaksanakan, kita lakukan lintas sektor mudah-mudahan bisa menekan AKI,” tekadnya.
Staf Ahli Bupati Bidang Sumber Daya Manusia dan Kesra, Rahmat Fitriyadi menambahkan, acara itu salah satu rancangan pemerintah pusat dan Pemkab Serang dalam rangka peningkatan kualitas untuk menurunkan AKI.
Di Kabupaten Serang sendiri, untuk angka kasus AKI tahun 2021 sebanyak 64 kasus. Namun dari jumlah tersebut 23 di antaranya meninggal karena Covid-19. “Dengan akan adanya program sinkronisasi tersebut mudah-mudahan kasus AKI tidak bertambah lagi,” pungkasnya.(ar/jb)