OlahragaUtama

Pelatihan Sport Massage Untuk Pelatih Olahraga Di PPLP Provinsi Banten

SERANG,jejakbanten.com – Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Dispora Provinsi Banten menjadi saksi dari sebuah inisiatif yang luar biasa dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kinerja atlet. Pada hari Rabu, 22 Mei 2024, digelar acara Pelatihan Sport Massage yang dihadiri oleh 60 peserta, terdiri dari pelatih dan mahasiswa jurusan Ilmu Keolahragaan FKIK Untirta yang memiliki peran penting dalam pembinaan cabang olahraga.

Kegiatan yang berlangsung sehari penuh, mulai dari jam 08.00 hingga 17.00, ini merupakan hasil dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diprakarsai oleh Ibu Ida Zubaida, Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan FKIK Untirta. Dengan dukungan dan kerjasama dari salah satu dosen, Bapak Rian Triprayogo, dan tiga mahasiswa: Aulia Destias, Renaldy Putra, dan Siti Herawati, pelatihan ini berhasil diselenggarakan dengan sukses.

Acara dibuka secara resmi oleh Ibu Ida Zubaida, yang menyampaikan pentingnya penggunaan teknik sport massage dalam meningkatkan kinerja atlet dan mempercepat proses pemulihan pasca-latihan atau kompetisi. Hadir pula dalam acara ini sejumlah pejabat dari PPLP, antara lain Ibu Purwo Saparina., S.Pd, MAP Kasubbag TU UPTD Pembinaan dan Pelatihan Olahraga DISPORA Banten, Bapak Uke Mochamad Luthfan, SIP., M.Si. Kasi Pembinaan dan Pelatihan Olahraga, dan Bapak Muhlis Ali, SE J PLT Kepala Seksi Sarana dan Prasarana UPTD PPO DISPORA Prov Banten, yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut.

Narasumber utama dalam pelatihan ini adalah Bimo Alexander, M.Or., AIFMO-P, seorang ahli dalam bidang sport massage dari Universitas PGRI Yogyakarta. Dalam sesi pelatihan, Bimo Alexander membahas secara rinci tentang teori dan praktik sport massage. Sport massage tidak hanya membantu dalam pemulihan pasca-olahraga, tetapi juga memperbaiki cedera otot serta meningkatkan kesiapan psikologis dan performa atlet.

Sport massage memegang peranan penting dalam pembinaan olahraga prestasi. Kedua macam latihan, baik latihan fisik maupun teknik, memerlukan perawatan yang baik untuk memastikan kebugaran atlet. Hal ini dikarenakan latihan yang intens dapat menyebabkan kelelahan, yang berpotensi mempengaruhi penampilan atlet. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan teknik sport massage menjadi sangat relevan dalam upaya meminimalisir risiko cedera dan meningkatkan performa atlet.

Pembinaan olahraga prestasi khususnya menuntut penampilan atlet yang selalu prima dan selalu terjadi peningkatan prestasi. Dengan sendirinya memerlukan latihan peningkatan kemampuan fisik dan latihan teknik secara bersama dalam jangka waktu panjang dan pembebanan yang progresif. Kedua macam latihan itu, terutama latihan fisik akan menyebabkan terjadinya kelelahan. kelelahan sebagaimana diketahui akan mempengaruhi penampilan teknik dari atlet tersebut. Penampilan olahraga merupakan hal utama dalam olahraga prestasi. Peran pelatih atau terapis fisik sangat penting dalam mempersiapkan psikologis atlet dan penampilan atlet baik saat latihan maupun kompetisi. Sport Massage atau pijat olahraga adalah pilihan perawatan yang populer bagi para atlet, pelatih, dan terapis fisik olahraga. Manfaatnya terbukti yang menunjukkan pengaruh terhadap kesiapan psikologis seorang atlet, dalam meningkatkan performa atlet, dalam pemulihan dalam latihan dan kompetisi, dan dalam pengobatan cedera muskuloskeletal terkait olahraga. Pemulihan pasca-olahraga adalah waktu yang kritis bagi tubuh untuk kembali ke keadaan sebelum berolahraga. Agar pemulihan lebih efektif, program pemulihan harus diintegrasikan dengan program latihan menjadi satu kesatuan. Efektivitas pemulihan ditentukan oleh seberapa cepat tubuh memulihkan sumber energi yang digunakan selama latihan. Masalah pemulihan merupakan masalah yang sangat mendasar dalam menunjang penampilan performa fisik, terutama pada kompetisi dengan jadwal yang sangat padat. Pemulihan sangat penting untuk tampil baik selama kompetisi dan memenangkan setiap pertandingan. Saat mempercepat pemulihan, perhatian harus diberikan pada stres yang dialami sehubungan dengan usia, jenis kelamin, jenis olahraga, tingkat pengalaman, dan sumber energi yang dominan dalam olahraga. Akumulasi asam laktat dalam tubuh dapat diatasi dengan mengangkut asam laktat dari otot ke darah, meningkatkan aliran darah, dan menyerap asam laktat oleh hati, jantung, dan otot rangka. Pelepasan asam laktat dari otot ke dalam darah mempengaruhi proses metabolisme berikutnya, laktat dimetabolisme lagi untuk membentuk energi melalui siklus Krebs. Pembersihan asam laktat yang utama adalah untuk meningkatkan aliran darah, meningkatkan curah jantung, dan meningkatkan transpor asam laktat untuk pemulihan energi yang cepat.

Sport massage merupakan Teknik manipulasi menggunakan tangan terhadap jaringan tubuh, yang mempengaruhi system saraf, otot, dan sirkulasi darah. Sport massage akan membantu pemulihan asam laktat yang tertimbun dalam tubuh akibat dari aktivitas fisik yang berlebihan, menyiapkan kondisi atlet, meningkatkan performa atlet, mempercpat pemulihan, juga dapat memperbaiki cedera otot. Sport massage adalah kompleks manipulasi gerakan yang diterapkan dengan tangan ke tubuh atlet atau orang sehat dalam keadaan pasif. untuk meningkatkan kondisi fisik mereka dan menghindari kemungkinan cedera, bertujuan meminimalkan rasa sakit.yang diakibatkan aktivitas fisik dan cedera olahraga. Adapun Teknik pemijatan yang dilakukan untuk meningkatkan aliran darah pada otot setelah aktif berolahraga adalah effleurage, petrissage, tapotement, dan compression Sport massage adalah metode terapi menggunakan pemijatan pada bagian tertentu dengan tangan atau alat khusus untuk melancarkan peredaran darah dan menghilangkan rasa lelah. Penerapan menggunakan teknik Swedia dalam bentuk teknik gerakan seperti effleurage, petrissage, vibration, tapotement, friction, dan shaking, sesuai anatomi tubuh atlet.

Peran pelatih olahraga di PPLP Provinsi Banten dalam mempercepat pemulihan atlet saat latihan maupun kompetisi, juga meningkatkan performa atlet sangat menentukan performa atlet. Apabila atlet mengalami kelelahan harus cepat mendapatkan penanganan semakin cepat pulih semakin cepat untuk berlatih atau bertanding, Usaha pencegahan cidera olahraga yang dikibatkan oleh kelelahan dan penumpukan asam laktat lebih baik dicegah sejak awal sebelum atlet mulai berlatih olahraga. Bukan saja pada atlet resiko kelelahan dan penumpukan asam laktat dapat dialami oleh masyarakat olahraga lainnya karena kurangnya pemahaman mengenai prosedur olahraga baik dari segi metode latihan maupun sarana & prasaranan latihan ditambah minimnya dalam pengetahuan tentang sport massage, sehingga membuat kelelahan berlebihan yang dapat mengakibatkan cidera olahraga. Kelelahan (fisik) ialah menurunya kapasitas kerja (fisik) yang disebabkan oleh karena melakukan pekerjaan itu.

Menurunnya kapasitas kerja berarti menurunya kualitas dan kuantitas kerja/gerak fisik itu. Bila lingkupnya dipersempit pada kualitas gerakan, maka kelelahan ditujukan oleh menurunya kualitas gerak. Kelelahan akan berpengaruh  pada  penampilan  dan kualitas  mutu  dari  gerak dan teknik yang ditampilkan, Kualitas atau mutu gerakan  disebut  tinggi  bila pada penampilannya menunjukkan ketepatan dan kecermatan yang tinggi sebagaimana telah dikemukakan. Ketepatan dan kecermatan berkaitan dengan kemampuan mengkoordinasikan fungsi neuromuscular secara tepat dan telah mencapai tingkat reflex bersyarat. Dengan demikian maka kelelahan akan menyebabkan menurunya kualitas reflek bersyarat (Giriwijoyo & Sidik, 2010). Pentingnya performa atlet pada latihan dan kompetisi dengan mempercepat pemulihan asam laktat, ditambah dengan kurangnya pengetahuan dan keterampilan sport massage atau pijat olahraga membuat penulis berkeinginan untuk memberikan perhatian khusus dengan penyuluhan atau pelatihan kepada pelatih olahraga di PPLP Provinsi Banten sehingga dapat meminimalisir terjadinya resiko cidera akibat penumpukan asam laktat dan meningkatkan performa atlet saat latihan dan kompetisi.

Dengan demikian, pelatihan sport massage bukan hanya tentang memperbaiki tubuh atlet, tetapi juga tentang mengasah kemampuan pelatih untuk menjadi pendukung yang lebih baik bagi kesehatan dan prestasi atlet mereka. Semoga langkah-langkah ini akan membawa hasil yang positif dalam dunia olahraga, baik di tingkat lokal maupun nasional.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *