OlahragaUtama

Perserang Fokus 4 Besar

JAKARTA,jejakbanten.com – Peluang Perserang untuk lolos ke babak delapan besar Liga 2 musim ini tertutup. Kini Laskar Singandaru fokus mengamankan posisi empat besar di pertandingan terakhir.

Peluang Si Biru Langit (julukan lain Perserang) melaju ke fase berikutnya tertutup setelah dikalahkan Persekat Tegal dalam laga yang digelar di Stadion Madya, Jakarta, Senin (22/11/2021). Singa  harus mengakui keunggulan Banteng Loreng, julukan Persekat, dengan skor 4-1.

Perserang sudah kebobolan tiga gol di babak pertama. Dua gol dicetak Daud Irfan Kararbo dan satu gol lainnya dibuat Agung Supriyanto.

Laskar Singandaru sempat menumbuhkan harapan ketika Melianus Piter Maker mencetak gol di menit akhir babak pertama. Melianus sukses mencocor bola rebound hasil tendangan Andik Samsudin. 3-1 menjadi skor penutup babak pertama.

Di babak kedua, Singa mencoba bangkit. Namun penampilan di bawah performa terbaiknya sehingga lawan lebih menguasai duel.

Peluang Si Biru Langit untuk menyamakan kedudukan semakin berat setelah Persekat menambah gol di menit 74. Sadli Ahmad membuat Kiper Perserang, Tubagus Saprudin untuk keempat kalinya mengambil bola dari dalam gawangnya.

Setelah gol itu, Perserang berusaha mencetak gol untuk mengurangi defisit gol. Namun, hingga waktu tuntas kedudukan 4-1 tidak berubah untuk kemenangan Persekat Tegal.

Dengan hasil tersebut, mereka sudah tidak mungkin menggeser posisi dua klub di atasnya. Egi Melgiansyah dkk dengan 10 poin menyisakan satu pertarungan lagi. 

Dengan hasil itu Perserang memastikan fokusnya untuk mempertahankan posisi empat besar. Laskar Singandaru harus memastikan kemenangan di laga terakhir kontra Badak Lampung agar posisinya tak tergeser.

Badak Lampung sendiri saat ini menjadi penghuni posisi juru kunci dengan 4 poin. Sementara di peringkat 5 bercokol PSKC Cimahi dengan raihan 6 poin.

Usai laga, pelatih Perserang, Widyantoro mengakui banyak kendala yang dihadapi pemainnya. Mayoritas menjalami laga di malam hari, cuaca panas di sore kemarin membuat fisik pemain ngedrop. Strategi juga tidak berjalan karena pemain drop. 

“Selama ini Perserang selalu main malam, cuaca siang panas sekali dan pemain kami tidak terlalu terbiasa dengan malam,” kata Widyantoro.

Panasnya cuaca, juga diperburuk dengan dua gol pertama yang tercipta karena kesalahan pemain belakang Perserang. Dua gol itu menjatuhkan mental pemain Perserang.

“Sebenarnya mental pemain sempat bangkit ketika memasuki babak kedua. Tetapi gol terakhir dari Persekat benar-benar menyudahi permainan,” kata Widyantoro seraya menyelamati Persekat Tegal yang menurutnya tampil lebih baik.(net/ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *