Utama

Softball Banten Ancang-ancang Bikin PON Mini

TANGERANG,jejakbanten.com – Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua yang diundur sampai tahun depan, tak menghalangi cabang olahraga (cabor) softball untuk melakukan pembinaan berjenjang. Beberapa agenda padat pun disiapkan.

Organisasi pimpinan Zaenal Muttaqien ini berniat menggelar Kejuaraan Softball antar provinsi atau yang dikenal dengan sebutan PON Mini.

Rencana itu, sebenarnya bagian program kerja Pengurus Provinsi Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Pengprov Perbasasi) Banten yang telah disusun sejak 2019 atau tepatnya setelah tim Softball Banten lolos ke PON XX/2020 di Papua.

“Ya, program tersebut sudah kami cetuskan jauh-jauh hari dan peserta juga sudah ada yang konfirmasi sejak kita bicara akan menggelar lomba itu. Tapi, untuk waktunya masih menunggu, karena kami melihat perkembangan pandemi virus corona terlebih dahulu,” ungkap Deputi Bidang Softball Pengprov Perbasasi Banten, Andri Maulana.

Kata dia, atlet juga akan dikirim pada pertandingan lokal di Jakarta pada September nanti. Di mana akan menjajal kekuatan skuat PON daerah lain, Tim Nasional (Timnas) softball Indonesia, dan pasukan Cobra yang diisi oleh mantan pemain timnas softball Merah Putih.

Disinggung soal Pemusatan latihan Daerah (Pelatda), dia mengungkapkan masih berjalan meski atlet menjalani latihan mandiri di rumah masing-masing. “Mereka semua kini dalam pemantauan ketat tim pelatih. Atlet wajib menjalankan lima kali latihan dalam seminggu dan mengirimkan laporan tentang program latihan yang dijalani,” bebernya.

Untuk yang di Lebak dipantau oleh asisten pelatih Ahmad Jaenudin dan di Tangerang di kawal Syahril. “Kami juga siapkan pelatih fisik guna memantau perkembangan atlet,” jelasnya.

Harapannya, kemampuan atlet akan meningkat atau minimal tak mengalami penurunan jauh dibandingkan setelah menjalani latihan fisik pada Februari dan Maret lalu.

“Atlet juga harus benar-benar konsentrasi karena pelatda sekarang masih masuk masuk bagian seleksi. Kuotanya hanya 15 atlet dan dua pelatih, saat ini masih diikuti 21 orang yang tersebar di kabupaten/kota se-Banten,” pungkasnya.(jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *