Suarakan 100 Hari Kerja Wali Kota Serang Gagal, Puluhan Mahasiswa Berunjuk Rasa
SERANG, jejakbanten.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menilai kinerja 100 hari kerja Walikota dan Wakil Walikota Serang gagal, serta tidak maksimal.
Hal itu diungkapkan saat mereka menggeruduk Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Serang, Kamis 12 Juni 2025.
Massa aksi juga sempat bersitegang hingga aksi saling dorong dengan pihak Kepolisian pun tak terhindarkan.
Para mahasiswa memaksa masuk ke dalam halaman Puspemkot hingga pagar kantor Walikota Serang jebol.
Tak sampai disitu, mereka juga melakukan aksi membakar ban tepat di depan kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kota Serang.
Koordinator Lapangan (Korlap) LMND, Erlan Priyadi menyampaikan, kepemimpinan Walikota Serang dan Wakil Walikota Serang pada 100 hari kerja dinilai gagal.
“Kita menilai Wali Kota Serang dan wakilnya gagal di 100 hari kerja. Sejumlah program yang dijanjikan tidak menyentuh masyarakat secara maksimal,” katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya melakukan aksi unjuk rasa untuk menyuarakan dan menyampaikan aspirasi kepada Walikota Serang.
Menurut dia, Walikota Serang dengan program 100 hari kerjanya belum berhasil merealisasikan janjinya. “Salah satunya 1.000 bank sampah, itu sampai sekarang tidak ada,” ujarnya.
Erlan juga memahami jika 100 hari merupakan waktu yang singkat, untuk merealisasikan program kerja.
Di sisi lain, 100 hari seharusnya bisa dimaksimalkan oleh Walikota Serang, untuk merealisasikan program kerja.
“Kita tahu 100 hari bukan waktu panjang, tapi seharusnya itu bisa dimaksimalkan,” jelasnya.
Namun, saat itu Walikota Serang Budi Rustandi tidak menemui massa aksi, dan memilih tetap berada di kantornya. (rk/yd/jb)