Dampak PTMT SDN Banjar Agung 1, Kedekatan Emosional Guru dan Siswa Makin Terbangun
SERANG, jejakbanten.com – Pasca diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banjar Agung 1 Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang kedekatan emosional guru dan siswa semakin terbangun.
Kepala SDN Banjar Agung 1, Juhanah menyampaikan sampai saat ini pembelajaran tatap muka masih terbatas, dimana setiap kelasnya dibagi menjadi 50 persen dengan sistem dua shift. Walaupun seperti itu, peningkatan siswa dalam belajar lebih meningkat.
“Pembelajaran di sekolah masih dibatasi, adapun perkembangan siswa sejak PTMT jelas lebih terlihat dari adanya peningkatan pembelajaran maupun hasil Kegiatan Belajar Mengajar (KBM),” ucapnya, kepada wartawan jejakbanten.com, Rabu (8/12/2021).
Sejak PTMT dilaksanakan tiga bulan lalu, kata Juhanah, kedekatan guru dan siswa semakin terbangun. Pasalnya, bila tidak terbangunnya kedekatan secara emosional guru akan sulit menyampaikan pembelajaran kepada siswanya.
“Jalin kedekatan siswa dan guru seperti orang tua kepada anaknya, kami harus memahami karakternya,” imbuhnya.
Pada saat pelajaran secara Daring jangankan mengenal lebih, mengingat nama terkadang tidak semuanya ingat.”Ya Alhamdulillah, sejak belajar tatap muka semakin banyak peningkatan. Walaupun pelajaran belum normal 100 persen,” paparnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan penantian PTM kembali memang sudah ditunggu-tunggu semua pihak baik guru, siswa maupun orang tua.
“Hampir dua tahun pembelajaran kami lakukan secara Daring. Waktu awal-awal masuk sekolah, kami melihat siswa dan orang tua yang mengantar anak ke sekolah terlihat bahagia sekali,” ungkapnya.
Masih, kata Juhanah dirinya beserta jajaran SDN Banjar Agung 1 mengharapkan kedepannya PTM dapat dilakukan dengan normal.”Harapan kami semua pembelajaran dapat berjalan secara normal kembali, agar maksimalnya KBM di sekolah,” ujarnya.
Senada disampaikan, salah satu Guru SDN Banjar Agung 1, Lilis Lisdiawati mengaku dirinya sangat bahagia sewaktu diperbolehkan kembali PTM walaupun secara terbatas.
“Tentunya semua merasa bahagia, ditambah saya pribadi sudah amat rindu mengajar di dalam kelas. Kedekatan dengan siswa mulai terbangun kembali sejak PTMT dilaksanakan,” katanya.
Pendekatan dengan siswa, merupakan salah satu metode guru untuk mengetahui kemampuan dan karakteristik pada masing-masing siswa. Pasalnya, setiap siswa memiliki cara yang berbeda-beda untuk memahami pelajaran yang disampaikan.
“PTM ini berpengaruh bagi perkembangan anak saat belajar, apalagi saya sebagai guru kelas satu. Pembelajaran lebih difokuskan pada membaca, menulis dan berhitung (Calistung),” jelasnya.
Selain peningkatan pembelajaran dan pendekatan yang terbangun, dirinya juga berharap agar pelaksanaan PTM lebih meningkatkan lagi prestasi warga sekolah.”Kami berharap prestasi sekolah lebih meningkat berangkat melalui PTM,”pungkasnya. (fj/yd/jb)