DaerahUtama

Dimasa Pandemi Covid-19, FEB Untirta Ajak Mahasiswa Jadi Enterpreneur

SERANG, jejakbanten.com – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (FEB Untirta) mengajak mahasiswa untuk menjadi enterpreneur dimasa pandemi Covid-19. Hal itu terungkap dengan menggelar workshop yang diselenggarakan di Kiara Training Centre, Rabu (16/12/2020).

Kegiatan workshop ini diikuti oleh 10 anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dengan tema ” Pembaharuan Berpikir Mahasiswa Di Era Pandemi Covid-19″. 

Hal ini disampaikan Ketua Panitia Muhammad Fakhrudin kepada wartawan, Rabu (16/12/2020).

“Pembaharuan berpikir terkait dengan enterpreneur salah satunya adalah dibidang UMKM di era pandemi, artinya keadaan saat ini yang dihadapi sangat berpengaruh terhadap pelaku UMKM secara global dan spesifiknya bisnis kepada masyarakat,” paparnya.

Menurut Wakil Dekan (Wadek) 3 Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kemitraan Muhammad Mukhsin, di era pandemi Covid-19 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terdampak secara real di FEB Untirta menurun drastis, dari angka 170 menjadi 50 pelaku yang masih ada. 

“Maka dari itu kami merintis ide gagasan, yang dapat menginspirasi atau memotivasi BEM dan mahasiswa. Untuk dapat membuat buku yang bisa dibaca oleh khalayak ramai, yang bisa membuat motivasi pelaku UMKM,” bebernya. 

Ditempat yang sama, Dekan FEB Untirta Akhmadi menambahkan acara workshop ini cukup bagus, yang merupakan salah satu bentuk kepedulian selaku akademisi terhadap pelaku UMKM. Alasannya, karena semakin berkurangnya kualitas masyarakat di dalam menentukan hidupnya sehingga membuat masyarakat prihatin.

“Kegiatan ini mencoba memberikan sumbangan pemikiran menurut pandangan mahasiswa, tentang langkah yang baik agar tingkat kualitas masyarakat tidak berkurang drastis di tengah pandemi ini,” ungkapnya. 

Ia menambahkan perlu adanya kerjasama dari pemerintah dan masyarakat yang masih memiliki daya beli. 

“Di mana anggaran yang dimiliki pemerintah dialokasikan untuk pemberdayaan UMKM, mulai dari konsumsi yaitu tidak usah banyak mengambil produk dari luar negeri. Akan tetapi membeli dari produk lokal atau UMKM guna membantu masyarakat, agar bisnisnya bisa bergerak kembali dan masyarakat memiliki penghasilan sehingga meningkatkan daya beli. Dari masyarakat sama-sama membeli produk lokal untuk membantu agar taraf hidup meningkat dan usahanya berjalan, sehingga bisa meredam ancamanan kemiskinan,” pungkasnya. (opk/jb) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *