DaerahUtama

Diskominfosatik Kabupaten Serang Gencar Sosialisasikan Literasi Digital

SERANG,jejakbanten.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) gencar melakukan sosialisasi literasi digital. Pasalnya, banyaknya manfaat jika media sosial digunakan dengan baik dan benar.

Kepala Diskominfosatik Kabupaten Serang, Anas Dwi Satya Prasadya di berbagai kesempatan tak pernah ketinggalan menyosialisasikannya. Baik di kalangan masyarakat tingkat menengah ke bawah. Di samping itu, ia juga mengimbau kepada para orang tua untuk terus mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan handphone.

Seperti yang disampaikannya pada acara Literasi Digital Media Sosial Sehat dan Aman yang digelar Bidang Persandian dan Statistik pada Diskominfosatik yang dirangkaikan dengan pembagian hadiah Kampung Ramadan di Desa Suka Ratu tepatnya di Taman Mahkota Ratu, Kecamatan Cikeusal akhir pekan kemarin.

Hadir pada kesempatan tersebut, Camat Cikeusal Iman Saiman, Anggota DPRD Kabupaten Serang Ahmad Jajat, Plt Kepala Desa (Kades), Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan puluhan warga.

Dia mengatakan, tujuan digelarnya literasi digital, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat cara berinternet yang sehat dan aman. Sehingga warga diharapkan bisa mengetahui sisi positif dan negatif dari media sosial.

”Saya berpesan kepada seluruh peserta supaya dapat menggunakan media sosial secara baik dan bijak, jangan mudah terpancing dengan berita-berita yang beredar sebelum kita mencari kebenaran dari sumber informasinya,” tuturnya.

Dirinya berharap, literasi tentang cara penggunaan medsos sehat dan aman ini bermanfaat bagi masyarakat ke depannya. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan ridhonya atas segala upaya yang kita lakukan,” harapnya.

Ketua Pokdarwis, Mukti Adi, mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan digital literasi. Soalnya, bisa lebih gencar lagi mempromosikan Desa Wisata Taman Mahkota Ratu. “Di masa yang akan datang, kami akan terus memperbanyak program, dengan menampilkan hasil budi daya atau hasil pertanian lokal. Dengan literasi digital sebagai ilmu agar kami lebih gencar lagi mempromosikan melalui internet atau media sosial,” pungkasnya.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *