Hobi Membaca Hantarkan Alpedi Sukses dalam Menjalani Kariernya
SERANG, jejakbanten.com – Alpedi pimpinan baru diranah yang memiliki kewenangan dalam sektor pendidikan di Kota Serang, ia mengakui posisinya saat ini berkat kegemarannya terhadap membaca.
Beliau resmi menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang setelah dikeluarkannya Keputusan Walikota Serang Nomor 821/Kep.275-Huk/2021 tentang Pengangkatan/Alih Tugas dan dilantik Walikota Serang, H. Syafrudin pada 5 Agustus 2021, menggantikan Kadindikbud Kota Serang sebelumnya Wasis Dewanto yang pindah tugas sebagai Kepala Dinas UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Serang.
Alpedi dilahirkan di Serang, 12 Juli 1964. jenjang pendidikan Sarjana Satu (S1) beliau mengambil gelar pendidikan di Universitas Lampung (Unila) setelah menyelesaikan S1 beliau melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) selesai meraih gelar magister pendidikan, beliau menamatkan gelar akademik sebagai Doktor (Dr.) di UPIAI Jakarta jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia.
Alpedi mengawali karirnya tahun 2008 di Kota Serang Sebagai Kasubag di Bappeda, kemudian 2008 akhir dipromosikan sebagai Kabag Organisasi selama empat tahun, setelah itu dipindah tugaskan sebagai Kepala Kantor Perpustakaan selama satu tahun, kemudian pindah tugas ke Kantor Kesbangpol dengan waktu yang tidak begitu lama hanya satu tahun kemudian beliau dimutasi ke bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) selama empat tahun, setelah itu pindah tugas ke Sekretaris Dewan (Setwan) sebagai Kabag keuangan, kemudian dengan waktu tidak begitu lama beliau menjabat sebagai Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) hanya enam bulan, selanjutnya bertugas kembali diposisi yang bernah diembannya sebagai Kepala Kesbangpol.
Kurang lebih selama ia bertugas sudah sebanyak 12 kali pelantikan dan pengukuhan dari posisi yang pernah ia jabat.
Pada tahun 2020 Alpedi mengikuti Open Bidding pada bagian Staf Ahli yang dilantik langsung walikota kurang lebih satu tahun setengah ia menjabat sebagai staf ahli, kemudian ia mengikuti Uji Kompetensi (Ukom) sebagai Kepala Dindikbud Kota Serang yang menghantarkan posisi jabatannya sekarang.
Alpedi memang belum pernah berkecimpung di Dindikbud Kota Serang tetapi pengalaman pendidikannya menunjukkan kualitasnya, karenan selama kuliah S1 dan S2 ia berfokus dengan pendidikan.
Itulah perjalanan karir Alpedi, Ia mengaku otomatis dalam posisi barunya sebagai Pimpinan Dindikbud Kota Serang.
Selain itu laki-laki yang mempunyai ciri khas berkumis tebal ini memiliki hobi membaca, baginya membaca adalah sebuah kebutuhan. Selain membaca bagian dari hidupnya dari caranya beliau membaca pun unik, pada saat ia membaca ia selalu menyetel lantunan ayat suci Al-Quran untuk menambah ketengan pada saat membaca.
Kebiasaan membaca seperti itu dilakukan sejak Alpedi kecil bangun tidur setelah membaca Al-Qur’an ia langsung mengambil buku bacaan apapun itu baik yang baru atau yang lama kebiasaan baik itu berlanjut sampai saat ini.
Dari berjalan karir dan kebiasaan yang dilakukan Alpedi, kita juga harus mengetahui gagasan atau rencana apa saja yang akan dilakukan beliau diposisinya sebagai Kepala Dindikbud Kota Serang.
Ia mengatakan, akan memetakan terlebih dahulu untuk memperkuat accessibility masyarakat Kota Serang terhadap pendidikan karena bisa dikatakan pendidikan di Kota Serang masih terbilang rendah maka dari itu harus diperkuat kesadaran dan kepedulian terhadap pendidikan kedepannya.
Kata ia, Kota Serang akan menjadi Kota Urban banyak pendatang yang sudah siap membawa ijazah yang siap bersaing dalam dunia pekerjaan, Bagaimana masyarakat bisa bersaing kalau kesadaran akan pentingnya pendidikan masih rendah jangan sampai menjadi tuan rumah ditempat kelahiran sendiri. Hal itu masih dapat diantisipasi dengan cara memberikan pendidikan dan keterampilan kepada masyarakat dengan lembaga-lembaga dibawah kewenangan Dindikbud Kota Serang atau berkolaborasi dengan instansi lain yang berfokus pada bidang pengembangan masyarakat.
Alpedi mempunyai harapan dan keteguhan kepada masyarakat untuk mengemban pendidikan wajib 12 tahun, paling minimal tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Terakhir ia akan memetakan bagaimana siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) bisa menyerap pembelajaran dengan baik.
Kata ia, kunci siswa gemar dan semangat belajar dilahirkan dari kenyamanan dan semua itu berhubungan dengan Sarana Prasarana (Sarpras) dari 200 lebih SD dan 27 SMP di kota Serang harus fasilitasi dengan sebaik mungkin, mulai dari kebutuhan untuk penunjang pembelajaran sampai tenaga pendidik yang mencukupi.
Intinya sekolah itu harus lengkap dan mampu memberikan kenyamanan, keamanan dan kegembiraan bagi semua siswa. (fj/yd/jb)