Kasus DBD Di Kota Serang Capai Ratusan, 3 Diantaranya Meninggal Dunia
SERANG, jejakbanten.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mencatat per tahun ini sekitar 400 warga kota terserang demam berdarah dengue (DBD). Bahkan, tiga diantaranya meninggal dunia akibat virus yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti tersebut.
Menurut Kepala Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanudin mengatakan, tahun ini terjadi peningkatan kasus DBD sekitar 50 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 200 kasus. Sedangkan tahun 2022 tercatat lebih dari 400 kasus penderita DBD di wilayah Kota Serang.
“Tahun ini terjadi peningkatan hampir 50 persen lebih, atau sekitar 400 orang lebih. Terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa,” katanya, Senin 19/12/2022.
Peningkatan kasus DBD di Kota Serang diakibatkan kejadian banjir besar pada 1 Maret 2022 lalu, yang menimbulkan banyak genangan air yang menjadi sarang dan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti. “Karena banjir besar awal Maret lalu. Memang ada yang meninggal dunia mungkin sekitar tiga orang,” paparnya.
Untuk pemberantasan nyamuk aedes aegypti, dia menjelaskan, tidak cukup hanya dengan melakukan penyemprotan asap atau fogging. Melainkan menggunakan beberapa cara, misalnya memberantas jentik nyamuk menggunakan abate atau mengurangi genangan air dan rutin menguras bak mandi.
“Memang harus dibarengi dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kalau sekarang banyak masyarakat yang mengira kalau fogging adalah cara yang paling ampuh. Padahal fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa saja, bukan jentiknya,” jelasnya.
Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin pun mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan dari genangan air dan rutin membersihkan pekarangan rumah. “Kebersihan itu kan sebagian dari iman, dan masyarakat juga bisa minta abate ke puskesmas atau obat nyamuk,” ujarnya. (rk/yd/jb)