DaerahUtama

Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Kerja Keras Tekan Kasus Stunting

SERANG,jejakbanten.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain terus bekerja keras menekan kasus stunting, terutama di lokasi-lokasi khusus (lokus) penanganan. Berdasarkan data, angka prevalensi angka stunting di Kabupaten Serang tahun 2022 sebesar 26,4 persen.

Pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang sesuai arahan pemerintah pusat menargetkan penurunan angka prevalensi stunting menjadi 14 persen. 

Makanya, berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan kasus stunting melalui pemberian gizi seimbang bagi anak berisiko stunting dan positif stunting.

Dinkes Kabupaten Serang di bawah kepemimpinan Agus Sukmayadi dan Sekretarisnya Euis Sukmawati, S.Farm Apt, memastikan Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) telah melakukan seluruh kegiatan yang komprehensif dalam menekan kasus stunting, baik penanganan sensitif maupun spesifik.

“Untuk percepatan penanganan spesifik, yaitu dengan memberikan bantuan pemberian makanan tambahan bagi seluruh keluarga atau anak yang terduga akan stunting melalui dapur gizi di setiap desa yang jadi lokus stunting tahun 2023,” ujar Agus.

Selain itu, dalam penanganan stunting, adanya pendampingan keluarga oleh kader kesehatan agar keluarga yang punya potensi stunting bisa mengakses gizi seimbang atau gizi cukup, sehingga pada saat pengukuran kembali terjadi peningkatan tinggi dan berat badan.

“Pengukuran dilaksanakan sebelum dan setelah intervensi. Stunting kan ukuran yang tidak sesuai dengan normal, kemudian dilakukan intervensi dan diukur kembali setelah tiga sampai enam bulan,” katanya.

Agus menjelaskan, bagi anak yang dinyatakan tidak stunting selanjutnya dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui pemberian bantuan sosial, penyediaan air bersih, dan sokongan-sokongan lainnya sehingga keluarga tersebut bisa hidup secara mandiri. “Anak stunting tumbuh kembangnya terhambat,” paparnya.

Sedangkan, untuk acara lain, dia memastikan sampai dengan triwulan keempat seluruh agenda-agenda Dinkes Kabupaten Serang sudah berjalan.  “Untuk Angka Kematian Ibu (AKI)/Angka Kematian Bayi (AKB) masih ada tapi kasusnya cenderung menurun dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terus meningkat,” tuturnya.

Lalu, Dinkes Kabupaten Serang pun gencar melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan penyakit menular seperti pertusis, campak, polio, Human Immunodeficiency Virus (HIV), Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), Tuberculosis (TBC) dan penyakit menular lainnya.

“Penyakit-penyakit menular ini hanya bisa dicegah melalui imunisasi, baik Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) maupun Imunisasi Primer Lengkap (IPL),” jabar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Istianah Hariyanti.(ar/jb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *